Gempita Hajatan Hari Kemerdekaan Usai Pandemi

(Karya ini adalah 20 besar hasil pelatihan Reporter Cilik Media Indonesia bekerjasama dengan Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah yang berlangsung 10 - 11 Agustus 2022 dan diikuti 79 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.)

HAJATAN perayaan Hari Kemerdekaan ke-77 RI terasa berbeda dari dua tahun sebelumnya selama pandemic covid-19. Perayaan yang gempita juga terasa di SDS Muhammadiyah 08 Jakarta.

Pada Selasa (16/8), dari depan masuk gerbang sekolah sudah terdengar lantunan lagu-lagu nasional dan perjuangan. Para guru mengenakan baju bernuansa merah putih, sementara para siswa ada yang mengenakan baju olahraga atau training bebas dan ada pula yang mengenakan atribut hiasan bendera. Keceriaan dan kegembiraan tampak di wajah semua warga sekolah.

Namun, setelah bel masuk sekolah berbunyi, kegiatan muraja’ah (mengulang hafalan) juz 30 dan English Day tetap berlangsung. Setelah itu barulah informasi peraturan lomba-lomba diumumkan. Para siswa berlomba melawan teman sekelasnya, tidak ada perlombaan melawan siswa dari kelas lain.

Terdapat lomba yang dilakukan individu maupun secara berkelompok. Lomba-lomba yang tidak membutuhkan banyak ruang gerak dilangsukan di dalam kelas, sementara yang membutuhkan ruang yang cukup luas, seperti lomba bakiak, balap karung dan makan kerupuk, dilakukan di aula sekolah.

Sebelum berlomba, wali kelas member arahan kepada para siswa. Wali kelas juga bertindak sebagai juri lomba.

Lomba yang ditandingkan untuk kelas I, 2 dan 3 antara lain lomba kelereng, memasukkan bendera ke dalam botol, estafet karet gelang, tiup bola pingpong dan lomba makan kerupuk. Sedangkan, lomba yang ditandingkan bagi kelas 4, 5 dan 6 antara lain lomba bakiak, estafet tepung, sarung berantai, balap karung dan lomba makan kerupuk.

Lomba bakiak menjadi lomba pertama untuk kelas 4, 5 dan 6, yang kemudian diikuti dengan lomba estafet tepung dan sarung berantai di ruang kelas masing-masing. Lomba makan kerupuk dan balap karung menjadi penutup lomba. Pada kelas 1, 2, dan 3, pelaksanaan lomba didisesuaikan dengan kondisi kelas.

Pak Budi, selaku Ketua Panitia Perayaan HUT RI ke-77 di SDS Muhammadiyah 08 Jakarta, tema  yang diusung ialah melestarikan budaya lokal untuk kesatuan Indonesia. Sebab itu pula lomba-lomba yang digelar memiliki berbasis kebudayaan.

“Hal ini bertujuan untuk memberikan pembelajaran buat para siswa tentang sejarah Indonesia yang penuh dengan perjuangan maka dengan diadakan lomba berharap dapat melatih siswa untuk meraih kemenangan,” kata Pak Budi.

Sementara itu perbedaan jenis lomba bagi kelas bawah (1 – 3) dengan kelas atas (4 - 6) dilakukan dengan pertimbangan tantangan yang sesuai. Perayaan lomba 17-an tahun ini pun sangat dinikmati para siswa.

Salah satu murid kelas 3, bernama Quenna  menyampaikan bahwa perlombaannya sangat seru, terutama lomba estafet sedotan yang mengajarkan tentang kekompakan. Hal serupa dikatakan siswa kelas 5, Afdel.

“Saya sangat senang mengikuti lomba karena sayamenang di dua lomba yaitu lomba sarung berantai dan estafet tepung. Bagi saya lomba tersebut sangat bermanfaat karena mengajarkan kekompakan dan focus sesama tim.” (M-1)

SUARA ANAK

1. Kenzie (kelas 3): “Saya sangat senang mengikuti lomba-lomba yang diadakan sekolah. Lomba yang diikuti antara lain lomba makan kerupuk, memasukkan bendera ke dalam botol dan estafet karet. Saya menang juara 1 lomba bendera dan juara 3 lomba estafet karet.”

1. Haliza (kelas VI): “Saya merasa senang karena mengikuti berbagai lomba antara lain lomba sarung berantai dan estafet tepung. Saya menang lomba estafet tepung.