Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga : Menikmati Jadi Suami Menteri

NIKE AMELIA SARI
29/5/2022 05:10
Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga : Menikmati Jadi Suami Menteri
Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga(MI/SUMARYANTO BRONTO)

MESKI kesetaraan gender sudah disuarakan lama di Indonesia, tak sedikit orang menganggap aneh jika istri memiliki karier yang lebih tinggi daripada suami. Bahkan, ada pula para suami yang tidak rela dengan kondisi itu hingga meminta istrinya untuk meninggalkan karier.

Namun, hal itu tidak terjadi dalam keluarga Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga. Pria yang menjabat Menteri Koperasi dan UKM periode 2014–2019 itu rela dan sangat mendukung tugas istrinya, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Meski dahulu terbiasa sebagai pejabat negara yang dinomorsatukan, Puspayoga tidak merasa hilang wibawa ketika kini menjadi suami menteri. Bahkan, lelaki yang mendapat
penghargaan Bintang Mahaputera Adi pra dana dari Presiden RI tahun 2020 ini mengaku menikmati.

“To be honest, sekarang saya lebih senang daripada dulu. Kalau dulu saya bilang bukan nggak senang, kan sibuk, pagi-pagi harus bangun, harus rapat ke sini, terima tamu, ini-itu, belum keluar daerah,” kata  Puspayoga saat menjadi bintang tamu Kick Andy episode Suami-Suami Menteri yang tayang malam ini di Metro TV.

Puspayoga mengaku jarang ikut saat istrinya berdinas ke luar kota. Padatnya jadwal sang istri tak jadi masalah bagi nya dan ia memilih mendukung dari jauh.
Meski tidak menyangka sang istri akan mengikuti jejaknya, didapuk sebagai pejabat negara, Puspayoga tetap yakin dengan kemampuan Bintang Darmawati. Sebab, selama menjalani
peran memimpin berbagai organisasi para istri saat Pupayoga menjabat, Bintang selalu berkomitmen dan ulet.

Ketika Puspayoga menjadi ketua DPRD Kota Denpasar, Bintang mengetuai Gatriwara, perkumpulan istri-istri anggota DPRD. Saat Puspayoga menjadi wali kota, Bintang aktif dalam
PKK. Begitu pula ketika lelaki 56 tahun ini menjabat sebagai wakil gubernur. Ketika Puspayoga duduk di kursi menteri, istri menteri menjadi pengurus dalam Dewan Kerajinan Nasional.
“Istri saya itu secara mental, dia nggak ada masalah jadi pejabat.

Saya percaya dia mampu. Dia orangnya seriusan. Semenjak dia menjadi menteri, saya sering godain, kayak anak sekolahan, baru bangun belajar. Setiap hari baru bangun belajar, malam sebelum tidur belajar. Belajar yang ada hubungannya sama kementeriannya dia,” ucapnya.

Pupsayoga menambahkan bahwa sang istri tetap bisa membagi waktu antara bekerja dan keluarga.

Bermula di kampus

Puspayoga menuturkan pertemuannya dengan sang istri terjadi di masa kuliah di Universitas Ngurah Rai, Denpasar, pada 1988. Puspayoga mengaku bahwa dirinya yang berjuang
untuk mendapatkan hati Bintang yang kala itu merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi yang dikenal sebagai atlet tenis meja.

“Saya lihat dia, saya naksir. Dia kenal sama saya mungkin tidak. Dia itu atlet tenis meja ternyata. Sudah itu saya berpikir, kalau dia atlet, pendekatannya harus pendekatan olahraga tenis meja,” kenangnya.

Puspayoga merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan menjabat ketua senat. Ia pun mengusulkan ke Pembantu Rektor 3 untuk membuat turnamen tenis meja se-Bali agar bisa
setiap hari bertemu Bintang. “ Saya yang punya ide, otomatis saya dipilih menjadi ketuanya.

Jadi saya pilih, saya ketua dengan catatan Bintang sekretaris. Ternyata waktu itu turnamen sukses, jadi (program) besar,” lanjutnya.

Melalui turnamen tersebut, Puspayoga mengatakan bahwa ia berhasil mendekati Bintang. Akhirnya pasangan ini pun menikah pada 1995 dan dikaruniai seorang anak.

Karier politik

Keakraban Puspayoga dalam dunia politik dimulai sejak kecil. Ayahnya yang pernah menjabat Ketua DPD PDI Provinsi Bali membuatnya terbiasa dengan kehidupan berorganisasi. Saat duduk di kelas 1 SMP, Puspayoga sudah menjadi komisaris desa. Ia kemudian merintis karier politiknya menjadi Ketua PDIP Desa Denpasar Timur pada 1982.

Karier politiknya pun melesat hingga Puspayoga berhasil menjadi Wakil Ketua DPC PDIP periode 1995-1997 dan Ketua PDIP Denpasar pada 1997-2000. Kemudian ia menjadi Ketua
DPRD Denpasar periode 1999-2000. Lalu menjadi Wali Kota Denpasar selama dua periode, 2000-2005 dan 2005-2008. Namun, periode kedua kepemimpin annya sebagai wali
kota tidak terselesaikan hingga akhir masa jabatan karena ia terpilih sebagai Wakil Gubernur Bali 2008-2013. Selanjutnya ia ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Menteri
Koperasi dan UKM dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK 2014-2019.

Kini, Puspayoga tengah menikmati masa pensiun. Ia kembali intens berinteraksi dengan masyarakat Bali, khususnya dalam kegiatan adat yang sempat ditinggalkannya sewaktu menjadi menteri dulu. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya