Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Data PBB Mencatat 40% Area Hijau di Bumi sudah Terdegradasi

Putri Rosmalia
29/4/2022 16:00
Data PBB Mencatat 40% Area Hijau di Bumi sudah Terdegradasi
Degradasi lingkungan di Ashaafean park, Libya(Mahmud TURKIA / AFP)

Kerusakan lahan dan area hijau di bumi diperkirakan telah mencapai angka 40%. Angka itu diketahui berdasarkan data terkini yang dikumpulkan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Melansir dari theguardian.com, Kamis, (28/4), kerusakan utamanya terjadi akibat aktivitas manusia. Peningkatan populasi manusia di banyak negara memaksa terjadinya pembukaan lahan. Baik untuk permukiman, mencari nafkah, hingga untuk kebutuhan produksi bahan baku makanan.

Degradasi lahan secara otomatis menurunkan ketersediaan sumber daya alami yang ada di bumi. Di antaranya kesuburan tanah, ketersediaan air, hingga biodiversitas flora.

Sekretasis Eksekutif Konvensi PBB untuk melawan kerusakan lahan, Ibrahim Thiaw mengatakan banyak orang mengira degradasi lahan hanya terjadi dalam bentuk pembukaan lahan hutan atau pengalihan lahan hijau menjadi area perkotaan. Padahal, menurutnya, degradasi lahan juga terjadi pada area hijau yang umumnya dijadikan sebagai lahan untuk menanam sumber pangan.

Thiaw mengatakan pengelolaan yang tidak tepat, dukungan pelestarian yang minim, hingga masalah lain seperti perubahan iklim. juga turut berpengaruh. Saat ini banyak kegiatan penanaman bahan pangan yang dipaksakan untuk dilakukan di area yang tidak tepat. Hal itu juga akan mempercepat degradasi kualitas lahan.

"Degradasi lahan bukan hanya akan memengaruhi ketersediaan pangan, air, dan bidoversitas. Lebih jauh degradasi lahan dapat menurunkan GDP negara, dan berdampak pada kesehatan masyarakat," ujarnya.

Thiaw mengatakan kalau negara-negara di dunia tak segera secara kompak melakukan upaya pemulihan, di 2050 berbagai krisis akan melanda banyak negara. Anggaran yang lebih besar harus dialokasikan.

"Setiap usaha, individu, hingga petani harus juga dibekali dengan pengetahuan tentang agrikultur yang berkelanjutan," tutup Thiaw. (M-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya