Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
Sineas dan sastrawan Richard Oh tutup usia pada Kamis malam ini (7/4). Kabar wafatnya Richard Oh itu dikabarkan oleh rekan dan sutradara Joko Anwar.
“Telah berpulang, sahabat baik, kokoh kita Richard Oh, Kamis 7 April, pukul 19.30. Kokoh, you are greatly missed,” cicit Joko Anwar di Twitter, Kamis (7/4).
Kepergian Richard Oh cukup mengagetkan karena begitu mendadak. Sebelumnya, ia sempat mengunggah video di akun Instagramnya beberapa jam lalu.
Beberapa sineas juga turut mengucapkan belasungkawa atas kepergian Richard Oh. Penulis dan sutradara Gina S. Noer salah satunya.
“Rest in peace koh Richard Oh. Terima kasih untuk sumbangsih ke dunia sastra dan film Indonesia,” cicit Gina.
Richard Oh telah menyutradarai beberapa film. Terakhir ia menyutradarai Menunggu Bunda (2021). Ia juga mengadaptasi novel Pramoedya Ananta Toer, Perburuan, dengan film judul sama pada 2019.
Richard dikenal dengan metode geometrika dalam beberapa filmnya, termasuk trilogi yang salah satunya adalah Melancholy Is A Movement (2015) yang juga dibintangi Joko Anwar.
Selain aktif di film, Richard juga dikenal luas di dunia sastra. Ia merupakan salah satu penggagas penghargaan sastra bergengsi Kusala Sastra Khatulistiwa. Beberapa bukunya antata lain Pathfinders of Love (1999), Heart of The Night (2000), dan The Rainmaker's Daughter (2004).
Jenazah Richard Oh disemayamkan di Rumah Duka Bintaro malam ini, sebelum besok diterbangkan ke Banjarmasin untuk dimakamkan di sana. (M-2)
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), menggelar rangkaian kegiatan strategis dalam rangka penguatan literasi dan sastra, serta revitalisasi bahasa daerah di Jawa Tengah.
Aprinus mencontohkan, beberapa karya yang kandungan SARA, yakni pada novel Salah Asuhan yang pada draf awalnya disebut menyinggung ras Barat (Belanda).
Sastra sebagai suatu ekspresi seni berpeluang mempersoalkan berbagai peristiwa di dunia nyata, salah satunya adalah persoalan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Dedikasi Pramoedya Ananta Toer tidak lepas dari berbagai konsekuensi berat, ia harus merasakan pahitnya penjara di tiga rezim berbeda.
Dengan lebih dari 50 karya yang diterjemahkan ke 42 bahasa, Pramoedya Ananta Toer adalah lambang harapan, perlawanan, dan keberanian melawan ketidakadilan.
Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta menggagas Jakarta International Literary Festival (JILF) 2024.
Rumah Produksi Baraka Films memproduksi film Seribu Bayang Purnama dengan tema drama keluarga yang mengangkat kisah nyata kehidupan petani.
Saat ini, film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu yang disutradarai Monty Tiwa itu telah berhasil menembus 300 ribu penonton.
Satu cuplikan adegan film yang ditayangkan di saluran YouTube Falcon Pictures memperlihatkan tokoh Dono, Kasino, dan Indro berusaha membuat robot pembasmi kejahatan.
Film Assalamualaikum Baitullah tidak hanya menghadirkan kisah yang menguras emosi, tetapi juga menampilkan pendalaman karakter yang luar biasa dari para pemerannya
Film Kampung Jabang Mayit: Ritual Maut diadaptasi dari cerita original Kampung Jabang Mayit, yang ditulis oleh Qwertyping (Teguh Faluvie) yang menjadi sebuah thread viral pada 2022.
Angga Dwimas Sasongko percaya bahwa cerita bermuatan lokal dan inovasi dengan cerita tersebut adalah kunci yang dibutuhkan untuk membuka pintu peluang perfilman nasional menembus global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved