Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
DENGAN berlatar sarjana teknologi industri pertanian, Aryo Pamungkas kini sukses menjadi desainer grafis dan merupakan pemilik Slab Design Studio yang berlokasi di Yogyakarta.
Saat hadir sebagai bintang tamu Kick Andy bertajuk Peluang di Desa Global, Aryo mengatakan selama kuliah memang kerap dipercaya mendesain booklet hingga jaket karena kemampuannya. Selulus kuliah, ia diterima di studio desain, Kedai Digital milik Saptuari, hingga kemudian dipercaya untuk mengelola salah satu cabang.
Kariernya terus berkembang dan ia juga beberapa kali memenangi kontes desain luar negeri dengan hadiah dalam mata uang dolar. Saptuari juga merupakan orang yang mengajarkan Aryo untuk banyak bersedekah guna melancarkan rezeki dan untuk membantu keluar dari masalah keuangan. Aryo mengaku membuktikan nasihat itu karena sejak rajin bersedekah, ia juga makin sukses memenangi kontes desain dan berhadiah besar.
Pada 2011, Aryo memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya dan membuat studionya sendiri yang bernama Slab Design Studio.
Setiap kali Aryo memenangi kontes desain, ia perbarui portofolionya hingga mendapat tawaran kerja dari beberapa perusahaan dari luar negeri.
Mayoritas kliennya datang dari luar negeri. Aryo mengatakan bisnis daring bidang desain terus berkembang setiap tahunnya, baik dari kontes hingga jualan produk. Pada 2016, ia pun berhasil mendirikan studio kedua, bernama Latterhand Studio, yang khusus untuk penjualan font dari sketsa.
Pada 2017 saat berkembangnya industri gaming, Aryo mendirikan studio yang ketiga dengan berfokus pada gaming dengan nama Vector Factory. Studio keempat dibuatnya dengan menduplikasi studio ketiga. Studio kelima dibuatnya secara virtual sebagai kontributor eksklusif desainer dengan perusahaan Eropa. Kini, Aryo tengah mempersiapkan studio keenam yang akan berfokus pada Canva.
"Sembilan puluh persen klien luar negeri dengan banyak dari Amerika. Negara lain ada dari Dubai yang langganan sekarang, New Zealand, Jepang, dan negara lainnya," paparnya.
Kini, ia mempekerjakan sekitar 50 desainer dengan rata-rata usia 20-30 tahun ke atas. Studionya juga menyiapkan peralatan dan perlengkapan untuk karyawan.
Dengan percaya pada sedekah sebagai jalan membuka rezeki, Aryo pun mengajak seorang ustaz penghafal Quran untuk berkolaborasi dengannya. Aryo menginisiasi sebuah rumah tahfiz Al Mulk di Yogyakarta dengan dukungan tempat dan operasional dari CSR studio miliknya.
Tahun lalu, Aryo dan beberapa rekannya membuat sebuah sekolah nonformal dengan nama Indonesia Creators Academy (ICA) di daerah Sukoharjo, Jawa Tengah. Sekolah itu ditujukan untuk lulusan SMA yang tidak melanjutkan sekolah formal.
"Sekolah gratis untuk orang-orang kurang mampu yang lulus sekolah dan itu program setahun yang kita didik yang nantinya punya skill desain atau IT dan attitude yang baik," tuturnya. Kegiatan berbagi yang dilakukan Aryo menjadi salah satu caranya untuk berbakti kepada almarhumah ibunya.
Ada pula gerakan sosial Nasi Barakallah, dengan menyasar daerah Kebumen, tempat kelahiran istrinya. Aryo juga mengajak para desainer menginisiasi sebuah pergerakan creators meet up, yang merupakan wadah pertemuan para desainer untuk bertukar pikiran.
Aryo mengaku, selama pandemi, klien justru meningkat. Aryo merasakan rezeki yang datang kepadanya berkaitan dengan sedekah yang dilakukannya. (*/M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved