Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PASANGAN muda yang juga gencar berbisnis dan berbagi ialah Aswin Yanuar dan Claudya Harida. Pasangan pengusaha properti ini bahkan dikenal dengan istilah ‘sedekah gila’ karena memberikan renovasi rumah, bahkan memberikan hunian, secara cuma-cuma.
Hadir sebagai bintang tamu Kick Andy bertajuk Sepasang Hati Menebar Kasih yang tayang malam ini, Aswin yang hadir secara langsung di studio Metro TV dan Claudya Harida yang hadir secara virtual berbagi cerita bagaimana kisah di balik kesuksesan mereka.
Aswin lahir dari keluarga yang tidak berkecukupan yang tinggal di sebuah rumah pinggir kali di Sidoarjo, Jawa Timur. Ayahnya berprofesi sebagai sopir dan ibunya sebagai penjahit sehingga sulit untuk memiliki rumah yang layak.
Aswin bahkan masih ingat ketika di masa kecil sang ibu hanya bisa membeli satu nasi bungkus pecel untuk sarapan empat anaknya. “Ketika saya tanya ‘aku masih laper kok cuma satu suap dua suap, aku mau berangkat sekolah’, ibu bilang kalau berangkat sekolah jangan kenyang-kenyang, nanti ngantuk. Padahal memang adanya cuma segitu (satu bungkus),” kenang Aswin yang kini merupakan pemilik dan CEO PT Maswindo Bumi Mas (Superland and Estate).
Beranjak dewasa, Aswin pun merantau ke Jakarta dan hingga belasan tahun berkarier di dunia hiburan sebagai pekerja agensi dan kru. Di situ pula Aswin bertemu dengan sang istri yang juga aktif di dunia hiburan.
Tak jauh berbeda dengan Aswin, kehidupan Claudya sebelum bertemu dengan Aswin pun cukup sulit. “Mama saya jualan masakan mateng kayak warteg (warung tegal) gitu di depan rumah. Kalau papa itu pencuci mobil. Saya juga udah bantuin orangtua buat jualan kosmetik, sendal, keliling ke rumah-rumah teman-teman,” kenang Claudya.
Claudya kemudian berkeinginan alih profesi agar memiliki banyak waktu dengan anak di rumah.
Awalnya, mereka hanya bisa berjualan risol di tepi jalan. Setelah itu Aswin berjualan kucing, tapi penghasilan mereka tetap tidak seberapa.
Selama masa-masa tersebut, Claudya bahkan harus mengumpulkan uang receh untuk memenuhi keinginan anaknya membeli bakso. Pasangan yang kini telah memiliki empat anak itu kemudian kembali ke kampung halaman Aswin untuk menuruti keinginan sang ibunda menjualkan tanah kaveling milik keluarga. Dari situlah, Aswin memulai karier di bidang properti dengan bekerja sebagai marketing selama setahun.
Saat sedang menjaga di lokasi properti, Aswin bertemu dengan seseorang yang ingin menjual tanahnya. Namun, tanah tersebut tidak memiliki akses sehingga Aswin harus membeli tanah yang ada di depannya. Meski sang pemilik tanah awalnya menolak, bahkan berkali-kali mengusir, Aswin tidak patah semangat. Kegigihannya bukan hanya membuat objek tanahnya memiliki akses, Aswin menjadi memiliki modal untuk membeli tanah lain.
Di Sidoarjo, Aswin mulai mencoba peruntungan di usaha properti berbekal keahlian pernah menjadi marketer (penjual) tanah dan rumah. Guna memunculkan nilai lebih dari perusahaan yang didirikannya, ia belajar mendesain rumah dengan arsitektur yang tidak biasa atau unik. Tak disangka, responsnya begitu positif. Banyak pihak yang melirik developer rintisannya itu.
Seiring berjalannya waktu, Aswin membangun hingga tujuh bisnis yang bergerak di bidang kontraktor, pengembang, desain, hingga salon dan barbershop.
Menariknya, Aswin dikenal di jagat media sosial lantaran memiliki sifat rendah hati dan suka berbagi. Aswin melakukan renovasi rumah gratis hingga membagikan beberapa hunian secara cuma-cuma untuk orang yang membutuhkan. Dengan gerakan itu, rezekinya justru semakin lancar. Terbukti hingga Oktober 2020, PT Maswindo telah berhasil membuka 600 cabang di seluruh Indonesia.
Seluruh biaya diambil dari dana pribadi Aswin. Rumah yang direnovasi pun berbeda-beda, ada yang di pinggir kali, ada yang telah hampir roboh, bahkan ada yang kondisi secara keseluruhannya telah rusak 80%. Setiap rumah menghabiskan dana yang tidak sedikit, berkisar Rp100 juta hingga Rp200 juta.
Selain itu, Aswin juga membagi-bagikan giveaway di Instagram pribadinya selama bulan Ramadan 2021 dengan nilai ratusan juta bahkan sampai puluhan miliar. Orang yang melihat media sosialnya dibuat kagum sehingga penggemarnya menjamur di seluruh Indonesia sampai menyebut Aswin sebagai ‘Papa Online’.
Demi menunjukkan perjalanan hidup kepada anak-cucu, Aswin membuat film. “Lalu, dari situ, saya juga ingin mengubah stigma masyarakat yang bilang bahwa kontraktor itu ahli neraka karena banyak yang tidak jujur, ditinggal kerjaannya, dan banyak yang hilang barang-barang, dan problem lainnya. Tetapi masih ada juga kontraktor yang jujur,” terangnya.
Aswin juga berpesan kepada sang istri untuk memberikan setengah asetnya kepada masyarakat atau dihibahkan saat dirinya suatu saat nanti berpulang. “Saya juga pernah bilang ke istri, ketika saya suatu hari meninggal, separuh aset saya dikasih ke masyarakat atau di Indonesia dihibahkan,” pungkasnya. (*/M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved