Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
Budaya patriarki yang kerap membelenggu kebebasan seorang perempuan masih marak ditemui di Indonesia. Tak hanya di daerah yang sangat tertinggal dan terpencil, tetapi juga di daerah yang sebenarnya berada tak begitu jauh dari Jakarta.
Gambaran akan budaya patriarki yang mengekang remaja perempuan meraih cita-cita ini dihadirkan secara gamblang dalam film terbaru garapan sutradara Kamila Andini, Yuni. Film kolaborasi Fourcolours Films dan Starvision ini telah diputar di berbagai festival film internasional dan mendapatkan banyak nominasi.
Yuni meraih 14 nominasi Piala Citra di Festival Film Indonesia 2021, dan salah satunya digenapi Arawinda Kirana sebagai pemenang kategori pemeran perempuan utama terbaik.
Film Yuni juga telah membawa pulang beberapa penghargaan skala regional dan internasional, antara lain Platform Prize di Toronto International Film Festival 2021, Snow Leopard untuk Aktris Terbaik di Asian World Film Festival 2021, dan Silver Hanoman di Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2021. Yuni juga mewakili Indonesia di ajang penghargaan Oscar 2021.
Film ini berkisah tentang Yuni, seorang remaja cerdas dengan impian besar untuk kuliah. Ketika dua pria yang hampir tidak dikenalnya datang melamar, ia menolak lamaran mereka. Penolakan itu memicu gosip tentang mitos bahwa seorang perempuan yang menolak tiga lamaran tidak akan pernah menikah.
Tekanan semakin meningkat ketika pria ketiga melamarnya, dan Yuni harus memilih antara mempercayai mitos atau mengejar impiannya.
Film Yuni diperankan oleh Arawinda Kirana, Kevin Ardilova, Dimas Aditya, Marissa Anita, Asmara Abigail, Muhammad Khan, Nazla Thoyib, Neneng Risma, Vania Aurell, Boah Sartika, Anne Yasmine, Toto ST. Radik, Mian Tiara, Ayu Laksmi, dan Sekar Sari.
Isu-isu sosial yang dilandasi dengan budaya patriarki dapat terlihat dalam hampir setiap scene dan tokoh dalam film. Yuni diceritakan harus menghadapi berbagai tekanan dari lingkungannya untuk menerima lamaran menikah di saat ia sebenarnya ingin lanjut ke jenjang kuliah.
Apa yang dialami Yuni menggambarkan kekerasan struktural yang sejatinya tak jarang ditemui dalam kehidupan masyarakat kita. Yuni mengalami tekanan dari tetangga, keluarga besar, hingga pihak sekolah yang membuatnya merasa lelah dan hampir menyerah.
Begitu juga dengan tokoh-tokoh lain yang ada dalam film. Di antaranya sosok teman sekolah Yuni, Sarah, yang terpaksan menikah karena difitnah telah berbuat asusila. Sarah memilih pasrah setelah tak ada yang memercayai pendapatnya sebagai seorang remaja perempuan yang teraniaya.
Ada pula tokoh Suci, seorang perempuan muda pemilik salon yang tak sengaja berkenalan dengan Yuni. Suci diceritakan sebagai perempuan yang hidupnya terasing dari keluarga karena dianggap merusak nama baik setelah bercerai. Padahal ia menikah akibat paksaan dan mengalami kekerasan dalam rumah tanggal.
Gambaran sulitnya kehidupan di tengah budaya masyarakat yang hidup dengan tak dinamis serta sulit menerima perbedaan juga dihadirkan lewat cerita tentang dua tokoh berorientasi seksual sesama jenis. Tentang bagaimana mereka hidup dengan rasa takut dan kekhawatiran hingga memutuskan untuk mengasingkan diri dan kepura-puraan.
Tak hanya menghadirkan kepiluan, film Yuni ini dibungkus dengan semangat perlawanan yang kuat dari setiap tokoh. Meski mengalami kekerasan psikis yang tak mudah, setiap tokoh perempuan dalam film Yuni digambarkan sebagai sosok yang tak mudah menyerah dan mau berjuang melawan keadaan.
Sepanjang film, juga dihadirkan adegan-adegan yang menyentuh hati hingga lawakan dari kehidupan khas remaja yang menggelitik. Adegan-adegan tersebut membuat film Yuni menjadi terasa sangat dekat dan relevan dengan kehidupan masyarakat kelas menengah ke bawah.
Meski tak disebutkan dengan tersurat latar tempat Yuni tinggal, sepanjang film, tokoh-tokoh berdialog dengan menggunakan bahasa dan logat Jawa Serang atau Jaseng.
Selain dari cerita dan karakter yang dibangun pada setiap tokoh, kekuatan film ini juga terletak dari cara sutradara membuka dan mengakhiri film. Film ini dibuka dan ditutup dengan adegan yang tak hanya epik, tapi juga sarat makna mendalam.
Bagi pencinta film yang sarat akan nuansa dan cerita yang sangat kental akan kearifan lokal, film Yuni terlalu sayang untuk dilewatkan. Yuni sudah tayang di jaringan bioskop Tanah Air mulai 9 Desember 2021. (M-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved