Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Belakangan muncul tren, cara memutihkan gigi dengan metode home bleaching yang bisa dilakukan sendiri di rumah. Bedanya, jika dulu untuk bisa bleaching gigi seseorang harus pergi ke dokter, kini berkembang teknologi yang memungkinkan kita melakukan tooth bleaching di mana pun, kapan pun.
Teknologi ini juga sering disebut phonebleaching yang awalnya booming di Amerika Serikat dan Eropa. Namanya disebut demikian, karena alat yang digunakan untuk membersihkan gigi, membutuhkan ponsel atau baterai guna menyalakan device yang disebut LED mouthpiece.
Karena konsepnya menarik, banyak selebritas ikut mempopulerkan tren phonebleaching di media sosial. Sehingga tak mengherankan jika kemudian permintaan terhadap produk tooth bleaching meningkat. Namun kemudian timbul pertanyakan, apakah proses pemutihan gigi ini aman bagi kesehatan?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, drg Eka Yudi dari Indraprastha Dental Care memberi tanggapan. Menurutnya home tooth bleaching pada dasarnya perawatan yang membantu pasien mendapatkan gigi putih tanpa perlu ke dokter.
Perawatan ini aman, dengan catatan jika semua petunjuk penggunaannya dipatuhi, agar pasien bisa mendapatkan hasil maksimal yang hampir mirip dengan proses bleaching jika ia pergi ke dokter.
“Proses bleaching tidak akan membuat gigi keropos, bahkan bisa membantu pasien mendapatkan gigi bersih putih,” ujar sang dokter. Lebih lanjut ia menjelaskan gigi manusia memiliki pori-pori kecil yang disebut tubulus dentin. Jika pasien gemar mengonsumsi minuman berwarna gelap seperti kopi, teh, atau cola, warna itu lama-lama terserap dan menutupi pori.
Fungsi bleaching, untuk menyerap noda yang menempel selama bertahun-tahun di gigi. Sehingga noda yang tadinya menutupi pori dan permukaan gigi, akan terserap gel bleaching sehingga mengembalikan warna putih gigi seperti semula.
Meski demikian, dokter muda itu mengingatkan bleaching gigi bisa menyebabkan tingkat sensitifitas bertambah. Untuk itu, setelah bleaching pasien disarankan menahan diri mengonsumsi minuman terlalu panas atau dingin, karena kondisi giginya sedang sensitif. “Tapi ini hanya sementara, nanti akan normal kembali. Solusinya bisa dibantu toothpaste khusus gigi sensitif,” jelasnya.
Eka menambahkan, agar kita tidak mengalami gangguan gusi, produk home bleaching yang digunakan juga harus dipakai hati-hati. Hanya boleh terkena permukaan gigi. Karena jika gel-nya terkena gusi ada kemungkinan iritasi. Namun itu sementara, karena nanti bisa hilang sendiri tanpa diberi obat oleh dokter.
Saat ini banyak produk home bleaching beredar di Indonesia. Mereka muncul dengan beragam harga dan janji bisa memutihkan gigi dengan cepat. Lalu bagaimana cara menemuan produk pemutih gigi yang dapat dipercaya?
Meliani Muljoredjo, pemilik brand Beaudelab menjelaskan, untuk menjaga kesehatan gigi, konsumen harus pintar dalam memilih produk kosmetik. Karena apapun yang mereka aplikasikan ke tubuh, nanti akan berpengaruh pada penampilan.
Ia sarankan, konsumen harus kritis memilih produk dengan cara melakukan pengecekan terlebih dahulu. Cari tahu, apakah produk home bleaching yang akan mereka pakai, sudah memiliki izin resmi badan kesehatan yang ditunjuk pemerintah. “Contohnya teeth whitening kami, dijamin aman karena sudah mengantongi izin BPOM dan mendapatkan FDA approved dari Amerika Serikat,” ujarnya.
Lebih lanjut Meliani jelaskan, produk Beaudelab banyak dipercaya selebritas karena telah melalui serangkaian uji klinis yang ketat. Sebut saja, ada Baim Wong, Roger Danuarta, Cut Meyriska, Gisella Anastasia, Nagita Slavina, serta pasangan muda, Shahnaz Sadiqah dan Jeje Govinda, adalah artis-artis yang telah menggunakan produk teeth whitening ini.
Meliani juga memberi tips kesehatan terkait penggunaan home bleaching agar prosesnya berjalan efektif dan higienis:
1. Jangan pernah saling berbagi LED mouthpiece. Karena sama dengan proses kita melakukan sikat gigi, bisa terjadi perpindahan bakteri mulut jika sering digunakan secara bergantian.
2. Hindari berbagi gel pen produk home bleaching dengan orang lain. Sebab pada gel pen, terdapat bulu sikat yang dapat menjadi jembatan perpindahan bakteri dari satu orang ke orang lainnya.
3. Sekali rangkaian perawatan pemutih gigi berdurasi 7 - 14 hari, dengan pemakaian 1 - 2 kali sehari. Maka disarankan, setelah dua minggu pemakaian, hentikan, jangan terus menerus digunakan. Setelah gigi menjadi putih, retouch bisa kembali dilakukan setelah 2 - 3 bulan pemakaian tooth bleaching pertama.
Agar efektifitas home bleaching bertahan lama, disarankan setelah gigi menjadi putih, kurangi mengonsumsi makanan dan minuman berwarna gelap atau kuning.
Jika gemar melahap masakan berwarna kuning, sebaiknya setelah mengonsumsi makanan mengandung kunyit, misalnya lontong opor atau nasi padang, segera kumur mulut dengan air putih. Hal ini penting untuk menghilangkan flek makanan berwarna kembali menempel di gigi.
Jauhi pula minuman berwarna gelap, karena tidak mustahil gigi yang sudah putih kembali menjadi kuning. Apabila digunakan dengan tepat, produk home bleaching bisa bertahan cukup lama antara 1 - 2 tahun. (RO/M-4)
Generasi Beta: Pahlawan atau korban revolusi teknologi? Mari kita bahas.
Dalam dekade terakhir, masyarakat Indonesia mulai akrab dengan dunia digital. Mulai dari kakek-nenek hingga cucu telah melek teknologi informasi.
Di era digital yang terus berkembang, transformasi digital bukan hanya sekadar tren. Itu telah menjadi kebutuhan mendesak dalam berbagai bidang, termasuk di bidang kesehatan.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) adalah sebuah sistem digital yang dirancang khusus untuk membantu Puskesmas dalam mengelola berbagai informasi kesehatan.
Kalian harus perbanyak minum air putih. Air putih bermanfaat baik untuk kesehatan kulit. Dengan asupan cairan tubuh yang baik maka badan dan kulit menjadi terwat.
Putri Catherine dari Wales mengumumkan sedang menjalani kemoterapi pencegahan untuk mengobati kanker. Tapi apa itu kemoterapi pencegahan?
Mouth wash disebut dapat mengurangi setidaknya 99,9% kuman penyebab bau mulut dan plak.
Morning sickness dapat menyebabkan asam lambung menggerogoti email gigi, sehingga gigi mudah rusak.
Bakteri Porphyromonas gingivalis dapat merangsang produksi sitokin. Sitokin menimbulkan penyumbatan pembuluh darah yang berpengaruh ke jantung.
Saat ini, kesehatan gigi dan mulut masih menjadi problematika serius karena minimnya edukasi dan pengetahuan masyarakat.
Masalah gigi dan mulut meningkat sepanjang 5 tahun terakhir. Rata-rata setiap orang Indonesia mengalami kerusakan 5 gigi.
Menjalani perawatan ortodontik artinya harus melakukan perawatan ekstra untuk gigi daripada biasanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved