Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
LABEL fesyen SVH (Svarah) Official meluncurkan koleksi terbaru musim gugur/dingin 2021/2022 yang terinspirasi dari dualisme kehidupan. Bertajuk Juxtaposition, tema dualisme kehidupan diartikan sesuai makna kata tersebut adalah kontradiksi dua konsep atau aspek sesuatu.
Direktur Kreatif SVH Official, Bengki, memaparkan jika Juxtaposition kemudian dijabarkan lagi dalam beberapa subtema yang diambil dari fase-fase kehidupan (celebration of life). Subtema itu di antaranya adalah fase denial (penyangkalan) dan fase acceptance (ikhlas).
"Disini saya gambarkan dengan burung gagak karena dia sebagai pengingat waktu dan memang image-nya juga kalau burung gagak itu gelap. Ini juga ada gambar jarum jam yang menunjukan perjalanan waktu manusia. Lalu di sini ada gambar segitiga yang mengarah ke luar itu menggambarkan penolakan," jelas Bengki soal perwujudan fase denial, saat ditemui di acara SVH Private Showing and Pop Up Shop of FW21/22 Collection-Juxtaposistion, Jumat (3/12).
Sementara untuk fase acceptance diwujudkan dalam simbol buah delima dan kunci. "Disini ada buah delima karena buah delima itu mitosnya sebagai obat jadi untuk mengobati luka di hati kita. Terus ada gambar kunci, karena kunci dari acceptance itu harus berdamai dengan diri sendiri," paparnya.
Fase acceptence juga diwujudkan dalam simbol buah jeruk yang melambangkan kelanjutan dari keikhlasan yang membuat manusia bisa bangkit dan bersinar. "Sinar itu biasanya dari sinar matahari, yang warna dan bentuknya mewakili matahari itu menurut saya adalah buah jeruk. Ini ada gambar burung juga namanya royal flycatcher. Saya pilih jenis burung ini karena dia punya mahkota di kepalanya dan bersinar, artinya sekarang dia sudah bangkit," lanjutnya.
Terkait bahan, dia menuturkan jika koleksi ini banyak memakai bahan linen dan spandek yang ringan namun tetap sesuai untuk cuaca dingin. Potongan busananya sendiri terdiri dari jaket, gaun bervolume, padanan kaos ketat dan rok bervolume hingga kemeja, dan celana pendek.
Setelah tahun lalu mengusung konsep keberlanjutan, kali ini SVH Official mendukung slow fashion. Konsep slow fashion memang tengah digaungkan di dunia dan diwujudkan dengan produksi busana yang tidak serba massal dan cepat, melainkan busana yang dapat digunakan untuk jangka waktu lebih panjang. "Tahun kemarin kita mengusung sustainable, terus setelah saya jalankan, bahan-bahan sustanable dari bahan-bahan organik. Otomatis bahannya itu mudah terurai dan bajunya lebih cepat rusak terus mudah luntur dan mengerutnya lumayan 5% sehingga pada akhirnya jadi sering beli baju," katanya
Beberapa cara slow fashion yang diterapkan SVH Official ialah dengan ukuran busana yang lebih fleksibel dengan kenaikan maupun penurunan berat badan dan desain unisex. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved