Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Jajal Beragam Kuliner Nusantara di Kampoeng Legenda

Galih Agus Saputra
29/10/2021 20:34
Jajal Beragam Kuliner Nusantara di Kampoeng Legenda
Pembukaan festival kuliner Kampoeng Legenda(MI/Galih Agus Saputra)

Merebaknya pandemi covid-19 telah memberikan dampak yang cukup signifikan bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), khususnya di bidang kuliner. Pasalnya, kondisi demikian telah menuntut masyarakat atau wisatawan untuk tinggal di rumah, sehingga hasratnya untuk berburu hidangan di berbagai kota tertunda.

Untuk menyiasati hal itu, Mal Ciputra bersama Jakarta Innovative & Interactive Solution Communications (JIISComm) mencoba menghadirkan sejumlah kuliner legendaris dari berbagai kota ke Jakarta. Berlangsung mulai 27 Oktober hingga 7 November mendatang, gelaran kuliner itu dikemas dengan tema 'Kampoeng Legenda'.

Berlokasi di Center Court Lower Ground Mal Ciputra, Jalan Arteri S. Parman, Grogol, Jakarta, festival kuliner dengan tagar #lidahmerdeka itu diikuti 60 kuliner legendaris dari berbagai kota. Beberapa di antaranya ada Toko Oen dari Semarang, Bebek Sinjay Asli Bangkalan Madura, Nasi Krawu Bu Tiban dari Gresik, hingga Mie Baso Sarirasa 81 dari Tasikmalaya.

General Manager Mal Ciputra Jakarta, Ferry Irianto saat konferensi pers 'Kampoeng Legenda,' Kamis (28/10) mengatakan gelaran ini mengedepankan protokol kesehatan. Penikmat kuliner yang hadir wajib memindai kode batang PeduliLindungi, mengukur suhu, menggunakan masker, dan mencuci tangan sebelum memasuki lokasi acara.

Selain itu, tiap pengunjung hanya diperbolehkan makan di tempat selama 60 menit. Tiap meja makan juga diberi pembatas transparan untuk menambah keamanan dan kenyamanan. Bagi mereka yang enggan berkunjung secara langsung, hidangan juga dapat diperoleh melalui aplikasi pemesanan.

"Harapan kami, Kampoeng Legenda bisa memberikan peluang bagi para pelaku UMKM kuliner Nusantara agar bisa bangkit kembali sehingga bisa menggerakan roda perekonomian yang dibangun karena pandemi," katanya.

Sebagai generasi ketiga yang mewarisi Toko Oen, Jenny Kalolo mengaku selama ini ia selalu memegang wejangan yang diwariskan para pendahulunya. Wejangan itu, tak lain ialah jujur dalam berdagang dan pantang menggunakan bahan kimia untuk berbagai hidangan yang dijajakan tokonya, misalnya es krim hingga kue tradisional khas Belanda yakni Poffertjes.

Menurut Jenny, Toko Oen yang berdiri sejak 1936 belakangan ini tidak hanya berfokus pada makanan akan tetapi juga memperhatikan bangunan kuno. Oleh karena itu, tiap tahun ia juga menjadi bagian dari festival serupa di Kota Lama, Semarang.

"Visi misinya sama, melestarikan sesuatu yang legendaris termasuk makanan. Jadi tiap tahun di festival Kota Lama, legenda atau tenant-tenant ini juga ikut ke Semarang. Memang kami ingin supaya apa yang menjadi warisan budaya ini, bagian kuliner ini supaya jangan hilang," tuturnya.

Sementara itu, Dadang, yang merupakan salah satu pegawai kepercayaan Bebek Sinjay Asli Bangkalan Madura mengatakan tahun ini ialah keempat kalinya Bebek Sinjay mengikuti gelaran Kampoeng Legenda. Kesediaan untuk mengikuti acara tersebut menurutnya, karena didorong keinginan sang pemilik untuk mengenalkan makanan enak dari Madura ke masyarakat Jakarta.

Terlebih dewasa ini banyak orang yang menyangka bahwa Bebek Sinjay ialah makanan dari India. Menurut Dadang, anggapan itu tidak tepat karena sang pendiri, Hj. Ummi Muslichah yang mengawali bisnis bersama suami H. Muhammad Soleh, memilih kata 'sinjay' dari bahasa Arab yang berarti ilham.

"Jadi pemilik kami pada waktu itu mendapatkan ilham untuk membuka warung nasi yang lebih difokuskan pada nasi bebek. Karena pada umumnya, di Pulau Madura itu sebenarnya kuliner banyak, tapi lebih banyak yang memfokuskan pada olahan bebek. Alhamdulillah sejak 2002 sampai sekarang cabangnya sudah ada 11, tapi lebih banyak di Jawa Timur," kata Dadang. (M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya