Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
Edisi ke-74 Locarno Film Festival memberikan penghargaan tertinggi pada program kompetisi Pardo d’oro untuk film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (Vengeance Is Mine, All Others Pay Cash). Film arahan sutradara Edwin itu diganjar grand prize, piala Golden Leopard (Pardo d'oro).
“Pengalaman yang mengagumkan. Saya ingin berterima kasih untuk Locarno atas upayanya membawa kami untuk merasakan pengalaman sinematik yang mengagumkan, khususnya pada situasi seperti ini. Penghargaan Golden Leopard memberi kami harapan dan kegairahan untuk sinema pada masa mendatang,” ungkap Edwin atas kemenangan filmnya, melalui video pada malam penghargaan, Sabtu malam (14/8) waktu Indonesia.
“Penghargaan ini adalah untuk sinema Asia Tenggara. Saya harap sinema Asia Tenggara selalu membawa banyak warna dan pentingnya untuk selalu menyuarakan ketidak adilan dan yang mematikan rasa kemanuisaan kita,” lanjut Edwin yang antara lain dikenal lewat film Posesif, Aruna dan Lidahnya, atau Babi Buta yang Ingin Terbang.
Edwin dan para pemeran serta produser Meiske Taurisia sudah bertolak ke Jakarta terlebih dahulu. Produser Muhammad Zaidy, yang menerima penghargaan di Locarno, dalam pidatonya mengaku tidak menyangka film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas memenangkan Golden Leopard.
“Ini adalah pencapaian terbesar dalam hidup saya. Kemenangan ini kami dedikasikan untuk sinema Asia Tenggara. Khususnya pada situasi sulit seperti ini, ketika Indonesia juga tengah berjuang di tengah pandemi, berharap ini bisa menjadi penyuntik harapan untuk kami semua. Terima kasih,” kata Edy.
BACA JUGA: Sutradara Edwin Terusik Maskulinitas Era Orba
Locarno Film Festival 2021 berlangsung selama 11 hari sejak 4-15 Agustus. Dengan total 209 film dan 310 pemutaran. Pada malam penghargaan juga diumumkan film Jiao Ma Tang Hui (A New Old Play) arahan sutradara Jiongjiong mendapatkan special jury prize. Sementara sutradara terbaik diberikan kepada Abel Ferrara untuk filmnya Zeros and Ones. Aktris terbaik diraih oleh Anastasiya Krasovskaya lewat film Gerda arahan sutradara Natalya Kudryashova, dan aktor terbaik diberikan untuk Mohamed Mellali dan Valero Escolar dalam film Sis Dies Corrents (The Odd-job Men) arahan sutradara Neus Ballus.
Special Mentions yang tahun lalu diraih film Hiruk-pikuk Si Al-kisah (Anggi Noen), tahun ini diraih oleh film Soul of A Beast arahan sutradara Lorenz Merz dan film Espiritu Sagrado arahan sutradara Chema Garcia Ibarra. (M-2)
Selain bazar, acara ini menghadirkan pelatihan Bouquet Creative yang digagas Alvin dan diikuti lebih dari 100 ibu-ibu pelaku usaha kreatif.
Dari masyarakat, pedagang, pengunjung lokal dan domestik sampai turis mancanegara, mengagumi event budaya yang menjadi ciri khas Kota Pariaman ini.
Masuk daftar Karisma Event Nusantara (KEN) tahun lalu, festival ini kembali lolos kurasi Kementerian Pariwisata RI sebagai satu dari 110 kegiatan terbaik 2025.
HIJRIAH Food Festival 2025 digelar dalam menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.
Festival ini merupakan inisiatif acara yang lahir dari Rembuk Kreatif Nasional GeKrafs (Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional)
Malam penutupan menampilkan dua film IMAX yang diproduksi di Indonesia: UNDER THE SEA karya Howard Hall (AS, Kanada) dan BORN TO BE WILD karya David Lickley (AS)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved