Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Selama Pandemi, Pemerintah Korsel Buat Aturan Jenis Lagu untuk Gym

Galih Agus Saputra
12/7/2021 21:00
Selama Pandemi, Pemerintah Korsel Buat Aturan Jenis Lagu untuk Gym
Seorang pria tengah berlatih di pusat kebugaran.(Sam Moqadam/ Unsplash)

PEMERINTAH Korea Selatan (Korsel) mengeluarkan aturan baru terkait aktivitas olahraga di pusat kebugaran (gym). Pemilik pusat kebugaran dilarang memutar lagu bertempo cepat untuk pelanggan selama jam latihan di masa pandemi ini.

Lagu yang dilarang ialah yang memiliki tempo lebih dari 120 ketukan per menit (bpm), misalnya, 'Gangnam Style', hit yang dipopulerkan Park Jae Sang (PSY) pada 2012. Selain itu, mereka juga membatasi kecepatan treadmill maksimal 3,73mph (6km/jam).

Aturan baru tersebut mulai berlaku hari ini, Senin (12/7/2021). Sebagaimana dilansir dari The Guardian, Pejabat Kesehatan setempat yang tidak disebutkan namanya mengatakan, aturan itu dikeluarkan agar pengguna gym tidak bernafas terlalu cepat, yang akhirnya juga berkeringat lebih banyak.

Selain memberi batasan pada tempo lagu dan kecepatan treadmill, pejabat kesehatan Korsel juga melarang penggunaan pancuran (shower) di pusat kebugaran. Seluruh kebijakan ini dikatakan diambil jika tidak ingin penerapan kebijakan yang lebih keras, seperti penutupan pusat kebugaran.

Namun, tetap saja pemilik pusat kebugaran menolak kebijakan aturan lagu tersebut. Bagi mereka, kebijakan ini tidak efektif dan tidak realistis untuk dijalankan. Kang Hyun-ku, pemilik gym di Seoul utara, misalnya, mengatakan lagu bertempo cepat dapat menghibur dan meningkatkan suasana hati pelanggan.
 
"Pertanyaan terbesar saya adalah, apakah dengan memainkan musik klasik atau lagu-lagu BTS terbukti berdampak pada penyebaran virus. Banyak orang menggunakan earphone dan perangkat nirkabel mereka sendiri akhir-akhir ini. Bagaimana Anda mengontrol daftar putar mereka?” katanya.

Meski demikian, pejabat kesehatan menjelaskan jika pemerintah mengambil keputusan ini setelah mempertimbangkan sejumlah pendapat. Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in sendiri mengaku berat hati ketika memikirkan para pemilik usaha kecil dan menengah yang harus terbebani aturan.

"Mau tak mau, saya merasa sangat menyesal, sekali lagi saya meminta warga untuk sedikit lebih bersabar," katanya dalam sebuah pertemuan terkait penanggulangan pandemi covid-19 di Korsel. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya