Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
BUKAN hanya pemain yang beresiko, penonton ajang sepak bola juga beresiko menderita serangan jantung. Hal itu berdasarkan studi yang dilakukan selama turnamen-turnamen besar sepak bola.
Para peneliti dari Johannes Gutenberg-University Mainz menganalisis penerimaan rumah sakit di Jerman selama Piala Dunia 2014 di Brasil. Tim menemukan bahwa kasus serangan jantung meningkat lebih dari lima persen selama turnamen.
"Hal itu terkait dengan jumlah pasien yang lebih tinggi masuk rumah sakit karena serangan jantung," ujar penulis utama studi, Dr Karsten Keller, seorang ahli jantung di Johannes Gutenberg-University Mainz, seperti dilansir dari dailymail.co.uk, Kamis (17/6). Tim berharap temuan ini akan mendorong rumah sakit untuk mempersiapkan staf dan tempat tidur tambahan selama Euro 2020.
Dalam studi tersebut, tim membandingkan penerimaan dan kematian di rumah sakit akibat serangan jantung di empat periode waktu yaitu selama Piala Dunia dari 12 Juni hingga 13 Juli 2014 dan selama tiga periode tanpa acara sepak bola besar, dari 12 Juni hingga 13 Juli 2013, dari 12 Juni hingga 13 Juli 2015 dan antara 14 Juli hingga 14 Agustus 2014.
Meskipun tidak ada perbedaan jumlah pasien serangan jantung di rumah sakit selama bulan Juni dan Juli tahun 2011 sampai 2015, namun jumlah rawat inap tertinggi terjadi pada tahun 2014. "Menonton sepak bola di acara besar seperti Piala Dunia atau Kejuaraan Eropa disertai dengan kegembiraan. Tetapi juga dapat menyebabkan kemarahan (emosi), berkontribusi terhadap terjadinya serangan jantung," kata Dr Keller.
Dia menyarankan penggemar dengan penyakit arteri koroner yang diketahui untuk tidak terlalu emosi atau frustrasi, karena mereka sangat rentan. "Pasien dengan gejala khas serangan jantung mungkin menunggu terlalu lama untuk datang ke ruang gawat darurat dan unit nyeri dada atau menelepon ambulans sambil menonton pertandingan di rumah," tambahnya.
Tiga tahun lalu, sebuah penelitian oleh para ilmuwan Kanada menemukan bahwa menonton tim sepak bola meningkatkan risiko serangan jantung yang berpotensi fatal. Penggemar klub-klub sukses seperti Liverpool dan Manchester City lebih rentan dibandingkan para pendukung setia seperti West Brom dan Stoke.
Penyakit kardiovaskular (jantung) adalah pembunuh nomor satu di dunia, terhitung seperlima dari kematian di Eropa dan Amerika Serikat.
Sebuah studi yang lebih kecil dari departemen darurat rumah sakit di Bavaria di Jerman tahun 2006 mengidentifikasi tren yang sama. Serangan jantung di Inggris juga meningkat seperempat setelah anak asuh Alan Shearer kalah adu penalti dari Argentina di Prancis 1998.
Sementara alasan hubungan tersebut masih belum jelas, para peneliti menemukan bahwa mungkin ada penjelasan biologis. Hormon yang dilepaskan selama stres mempengaruhi fungsi sel, menyebabkan pembekuan yang memotong darah ke jantung. "Pelepasan hormon stres mungkin berkontribusi pada pecahnya plak akut diikuti oleh pembekuan darah di pembuluh darah yang mengakibatkan serangan jantung," jelas Dr Keller. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved