Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
EMPAT desainer top Tanah Air menghadirkan buku ‘The New Beginning’ yang sekaligus mengungkap tren fesyen Indonesia. Keempatnya adalah Astri Lestari, Nuniek Mawardi, Malik Moestaram, hingga Sofie.
Dalam webinar yang digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) beberapa waktu lalu, para desainer menjelaskan jika tema besar tren fesyen saat ini adalah essentiality, spirituality, exploitation, dan exploration. Wujud dari empat tema besar itu diantaranya adalah koleksi yang memadukan sisi tren fesyen global dan kearifan lokal dalam semangat ramah lingkungan.
Dalam rangkaian webinar itu, keempat desainer menampilkan koleksi yang sejalan dengan tema itu. Desainer Astri Lestari menampilkan koleksi yang fungsional untuk berbagai kebutuhan sehari-hari di masa pandemi.
“Desain fesyen baju rumahan namun dengan desain yang menarik untuk dipakai sehari-hari. Selain itu, juga ramah lingkungan,” jelasnya.
Pada acara tersebut, Dina Midiani, Koordinator dan Tren Expert Indonesian Fashion Chamber (IFC) mengungkapkan bahwa jalan menuju impian menjadi pusat mode dunia masih panjang. Salah satu tantangan adalah selera fesyen lokal yang masih belum sesuai dengan selera global. Di sisi lain, keterampilan para pelaku fesyen telah baik secara teknis. Maka diperlukan penyesuaian dan menghargai kearifan lokal termasuk budaya kita sendiri.
“Apabaila kita akan menjadi pusat mode, maka kita harus bisa menawarkan satu gaya kepada dunia, bagaimana mengangkat budaya lokal ke dalam gaya yang global. Selain itu, kerjasama yang baik antara desainer lokal diperlukan untuk mengangkat ikon fashion budaya kita seperti salah satunya batik. Tren secara global yang bisa kita baur dengan budaya kita sendiri”, ujar Dina. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved