Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Bareng-Bareng Berantas Virus

Farasya Ninda, SMA HighScope Indonesia/M-1
03/4/2016 01:10
Bareng-Bareng Berantas Virus
()

PADA 8-15 Maret kemarin, Dinas Kesehatan Indonesia menyelenggarakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio. Di pekan ini, klinik-klinik dan rumah sakit di Indonesia memberikan vaksinasi polio gratis ke seluruh anak-anak Indonesia.

Pada 2014 lalu, Indonesia beserta semua negara Asia Tenggara dinyatakan bebas polio oleh World Health Organization (WHO). Namun, kenapa masih ada imunisasi polio? Medi menjumpai Dokter Dita dari Rumah Sakit Brawijaya, yuk cari tahu!

PIN adalah acara yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Indonesia untuk memberikan imunisasi polio gratis kepada anak-anak. Di mana saja kita bisa dapat imunisasi? "Dari posyandu, poskesdes, polindes, puskesmas, sampai beberapa rumah sakit swasta menyediakan imunisasi polio." kata Dokter Dita. Contohnya, Rumah Sakit Brawijaya, Jakarta Selatan, memberikan imunisasi gratis di dekat rumah sakit, yaitu di wilayah Cipete Utara.


Berantas si virus

Tujuan dari acara ini adalah untuk mencegah anak-anak dari penyakit polio. Polio adalah penyakit yang berasal dari virus bernama poliovirus. Virus ini menyerang sistem syaraf pusat yang mengendalikan tubuh kita sehingga membuat badan kita lumpuh.

"Indonesia sudah dinyatakan bebas polio oleh WHO," Jelas Dokter Dita, "tetapi untuk menciptakan Indonesia bebas polio, imunisasi masih dibutuhkan." Maka dari itu, pemerintah Indonesia menyelenggarakan Pekan Imunisasi Nasional setiap tahunnya.

Kalau kamu pernah diberi obat tetes atau disuntik obat, artinya kamu pernah diimunisasi. Obat yang diberikan saat kita imunisasi itu ternyata sebuah virus, lo! Tapi tenang saja, virus ini aman kok.

Virus dimasukkan ke tubuh kita agar sistem kekebalan tubuh kita dapat mencegah datangnya penyakit tersebut. Jenis imunisasi ini berbeda-beda dan dipakai sesuai kebutuhan. Pemerintah ingin mencegah penyakit polio, maka virus yang digunakan di PIN ialah virus poliovirus.

Imunisasi tetes atau oral polio vaccine (OPV) diberikan dengan meneteskan dua tetes vaksin ke mulut anak. Jenis imunisasi ini diberikan ke anak-anak normal, sedangkan inactivated polio vaccine (IPV) alias imunisasi suntik diberikan ke anak-anak yang jatuh sakit satu bulan setelah imunisasi. "OPV mengandung virus polio hidup yang dilemahkan, sedangkan IPV terbuat dari virus polio yang sudah mati." jelas Dokter Dita. Untuk itu, IPV hanya diberikan untuk anak-anak yang daya tahan tubuhnya lemah.


Cek imunisasimu!

Kapan seharusnya anak-anak diberi imunisasi? "Imunisasi dasar dimulai di antara 0 sampai 12 bulan setiap enam sampai delapan minggu sebanyak empat kali. Jadi kalau mulainya umur 0 bulan, si bayi imunisasi lagi saat umur 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan. Lalu, imunisasi diberikan satu kali lagi di antara umur 18 sampai 24 bulan, dan sekali lagi di usia 5 tahun." Jelas Dokter Dita. Ini hanya imunisasi untuk polio. Biarpun tidak wajib, beberapa imunisasi juga dilakukan di usia remaja dan dewasa. Kamu bisa cek jadwal imunisasimu di rumah sakit atau puskesmas terdekat.

Virus polio ini menular dan dapat datang dari mana saja. "Kita enggak tahu virus itu berasal dari mana. Makanan yang sehat pun, kalau kotor, bisa terkontaminasi dengan virus polio." Ujarnya. Pencegahan penyakit polio harus dilakukan sejak dini. "Sebaiknya ibu memberikan ASI eksklusif untuk si bayi," ASI eksklusif, yakni ibu hanya memberikan ASI dari bayi lahir sampai umur 6 bulan. "Cara selanjutnya adalah menjalankan pola hidup yang higienis, yakni sering-sering mandi, cuci tangan, dan bersih-bersih rumah." Imunisasi juga harus rutin, ya. "Dengan imunisasi rutin, kita dapat mencegah penyakit berbahaya yang menular. Didukung dengan acara seperti PIN ini, kami siap membantu menuju Indonesia yang lebih sehat!"



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya