Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
SEJAUH ini kelumpuhan akibat kerusakan sumsum tulang belakang tidak dapat diperbaiki. Namun, dengan pendekatan terapeutik baru, tim ilmuwan dari Departemen Fisiologi Sel di Ruhr-Universität Bochum (RUB) yang dipimpin Profesor Dietmar Fischer untuk pertama kali berhasil membuat tikus yang lumpuh dapat berjalan kembali.
Dilansir dari news.rub, menurut riset yang diterbitkan di Journal Nature Communications pada Jumat (15/1) kunci kesembuhan tikus lumpuh tersebut adalah berkat penelitian terhadap protein hyper-interleukin-6 yang menstimulasi sel-sel saraf untuk beregenerasi, dan cara bagaimana ia disuplai ke hewan.
Fischer menjelaskan, cedera saraf tulang belakang disebabkan oleh kerusakan serabut saraf, yang disebut akson, yang membawa informasi dari otak ke otot dan punggung dari kulit dan otot. Jika serat ini rusak karena cedera atau penyakit, komunikasi ini terputus. Karena akson yang terputus di sumsum tulang belakang tidak dapat tumbuh kembali.
Fischer mengatakan, penelitiannya berhasil mengungkap perancang protein dapat merangsang regenerasi. “Ini disebut perancang sitokin, yang berarti tidak terjadi seperti ini di alam dan harus diproduksi menggunakan rekayasa genetika,” jelasnya.
Menurutnya, terapi gen hanya untuk beberapa sel saraf dapat merangsang regenerasi aksonal berbagai sel saraf di otak dan beberapa saluran motorik di sumsum tulang belakang secara bersamaan.
"Pada akhirnya, ini memungkinkan hewan yang sebelumnya lumpuh yang menerima perawatan ini untuk mulai berjalan setelah dua hingga tiga minggu. Ini merupakan kejutan besar bagi kami pada awalnya, karena tidak pernah terbukti sebelumnya setelah paraplegia penuh," kata Fischer.
Tim risetnya kini tengah meneliti sejauh mana pendekatan yang dilakukannya dapat dikombinasikan dengan langkah-langkah lain untuk mengoptimalkan administrasi hyper-Interleukin-6 lebih lanjut dan mencapai peningkatan fungsional tambahan. Mereka juga meneliti apakah hiper-interleukin-6 masih memiliki efek positif pada tikus, bahkan jika cedera terjadi beberapa minggu sebelumnya.
"Aspek ini akan sangat relevan untuk diterapkan pada manusia. Kami sekarang sedang melakukan terobosan ilmiah baru. Eksperimen lebih lanjut ini akan menunjukkan, antara lain, apakah mungkin untuk mentransfer pendekatan baru ini kepada manusia di masa depan," tegas Fischer. (M-4)
Peneliti menemukan 6% burung liar di Australia memiliki kromosom satu jenis kelamin, tapi organ reproduksi milik jenis kelamin lain.
Kemdiktisaintek menegaskan komitmennya untuk memperkuat perlindungan dan pemanfaatan kekayaan intelektual (KI) dari hasil riset dan inovasi perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Dialog kebijakan antara Australia dan Indonesia merupakan langkah penting menuju pembangunan kemitraan yang lebih dinamis dan saling menguntungkan.
KELELAWAR vampir punya cara yang sangat aneh untuk mendapatkan energi. Hal itu diungkapkan para ilmuwan setelah menempatkan mereka di atas treadmill.
Pola makan nabati yang kaya buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan biji-bijian menyediakan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal.
Ahli biologi, Joan Robert, berpendapat bahwa tubuh akan menghasilkan hormon melatonin ketika kita tidur dalam keadaan lampu dimatikan.
DERETAN kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum dokter di berbagai wilayah telah memicu kemarahan publik karena tercela dan mencoreng profesi kedokteran.
DUNIA kedokteran regeneratif berkembang sangat pesat. Hal terutama dalam inovasi terapi sel punca dan teknologi kedokteran masa depan.
Proktologi adalah cabang spesialisasi kedokteran bedah yang menangani penyakit area anorektal, seperti wasir (hemoroid), fistula ani, fisura ani, striktur, abses, hingga prolaps rektum.
KEMENTERIAN Agama terus memperkuat kajian terkait integrasi Islam dan sains, terutama dalam konteks kedokteran dan kesehatan masyarakat.
KESEHATAN masyarakat merupakan salah satu pilar ketahanan negara.
Deby Vinski menekankan pentingnya teknologi ini sebagai masa depan dunia kedokteran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved