Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Ini Prediksi Soal Tiktok dan Konser Musik Tahun Depan

Fathurrozak
28/12/2020 12:05
Ini Prediksi Soal Tiktok dan Konser Musik Tahun Depan
Produser musik dunia, Bobby Owsinski memperkirakan popularitas Tiktok tahun depan karena banyaknya platform sejenis.(Unsplash/ Oliver Bergeron)

PLATFORM medsos telah mengubah cara manusia berinteraksi juga mengubah konsep hiburan. Salah satu medsos yang paling berpengaruh terhadap popularitas suatu lagu, adalah Tiktok. Selama pandemi ini Tiktok semakin meroket dan menjadi pesaing ketat Instagram sebagai medsos paling populer di kalangan millenial.

Lalu bagaimana popularitasnya tahun depan dan juga pengaruhnya pada industri musik? Produser, teknisi audio, musisi, dan penulis banyak buku tentang musik, Bobby Owsinski, menilai Tiktok akan berkurang sinarnya.

Menurut Owsinski, penurunan popularitas Tiktok pada tahun depan adalah dikarenakan banyaknya platform sosial media lainnya yang juga akan menawarkan fitur setipe Tiktok. “Ditambah lagi, demografi utama TikTok yang terdiri dari usia 13 hingga 24 tahun sangat berubah-ubah dan lebih cenderung tumbuh dari kebutuhan untuk menggunakannya setiap hari. Belum ada ‘hal terbaru’ baru di depan mata, tetapi sesuatu yang baru di bawah radar mungkin akan segera muncul untuk membuat platform ini menjadi kurang menarik,” kata Owsinski, dikutip dari Forbes, Senin, (28/12).

Selain itu, penata musik yang pernah bekerja dengan Willie Dixon, Joe Houston, Gerry Groom, dan mantan pesonel Rolling Stone, Mick Taylor, itu juga menyoroti soal tempat konser. Menurutnya, tempat konser bakal beradaptasi dengan dunia baru. Separuh panggung konser maupun gig akan tetap tutup, meski sudah ada berbagai skema yang turut menyelamatkan, seperti gerakan Save Our Stages.

“Banyak yang akan kehilangan sewa, dan menghadapi peningkatan biaya asuransi dan gentrifikasi lingkungan yang akan membuat pembukaan kembali adalah bukan pilihan. Meski begitu, tempat-tempat baru akan bermunculan untuk menggantikan tempat lama (industri hiburan benci ruang hampa), meskipun kemungkinan besar tidak akan dimulai hingga 2022.”

Sementara panggung-panggung konser luring tengah menghadapi permasalahannya, Owsinski juga menyoroti panggung daring yang disebutnya akan meningkat, meski dengan catatan. Kini, konser daring sudah cukup punya sumber pendanaan yang stabil, ditunjang dengan teknologi dan juga keahlian para teknisinya yang meningkat. Tapi, tetap saja para penonton merasa hal tersebut masih belum bisa menggantikan pengalaman konser sebenarnya dan, umumnya konser daring tidak memuaskan.

“...belum ada yang memecahkan kode untuk menjadikannya pengalaman berdampingan yang sebenarnya dengan konser langsung,” tukasnya. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya