Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SEMAKIN tua, simpanse ber sikap lebih tenang dan mengembangkan persahabatan yang lebih bermakna.
Terlepas dari semua kekurangannya, penuaan ternyata membawa manfaat, yaitu biasanya hubungan sosial membaik. Orang yang lebih tua memiliki pertemanan yang lebih sedikit tetapi lebih dekat, menghindari konflik, dan lebih optimistis jika dibandingkan dengan orang dewasa yang lebih muda.
Penemuan ini menantang asumsi lama bahwa manusia melunak seiring bertambahnya usia karena kita menyadari kematian yang semakin dekat. Sederhananya, “Anda tidak punya waktu untuk semua hal negatif ini dalam hidup Anda, jadi Anda beralih ke pemikiran yang lebih positif,” kata Zarin Machanda, ahli primata di Tufts University dan penulis studi baru ini. Namun, untuk menemukan pola yang sama pada simpanse menunjukkan penjelasan yang lebih sederhana, yaitu ini bisa menjadi sifat yang berevolusi yang ditemukan pada spesies yang lebih luas.
Machanda dan rekannya mengumpulkan data dari Proyek Simpanse Kibale, yang telah melacak perilaku simpanse liar di Taman Nasional Kibale Uganda sejak 1987. Karena simpanse secara sosial mirip dengan manusia, mereka hidup dalam kelompok besar dan terlibat dalam hubungan kooperatif dan antagonis sepanjang hidup mereka, mereka berfungsi sebagai kelompok uji yang ideal untuk mempelajari perubahan dalam perilaku sosial. Para peneliti memusatkan perhatian pada laki-laki yang memiliki hubungan peer-topeer lebih murni daripada perempuan.
Peneliti menyisir selama 21 tahun catatan perilaku pada 21 simpanse berusia 15 hingga 58 tahun, para peneliti menemukan simpanse jantan yang lebih tua (berusia 35 tahun ke atas) memiliki lebih banyak persahabatan daripada simpanse yang lebih muda. Tim peneliti hanya melihat interaksi simpanse jantan karena simpanse jantan cukup suka berteman dan menjalin banyak persahabatan, sedangkan simpanse betina lebih terikat pada kelompok keluarga. Jadi, hubungan pria lebih mudah dianalisis.
‘Teman’ yang lebih tua akan duduk bersama dan merawat satu sama lain secara teratur, sedangkan simpanse jantan yang lebih muda cenderung terlibat dalam hubungan sepihak, yakni mereka mempersiapkan orang tua yang lebih disukai yang jarang membalas budi.
Membentuk hubungan kerja sama dengan teman sebaya dapat membantu jantan yang lebih tua mempertahankan status mereka, membantu mereka menangkis tantangan dari simpanse yang lebih muda dan lebih bugar. Para peneliti juga menemukan pria yang lebih tua memiliki interaksi agresif yang lebih sedikit dengan anggota kelompok lainnya.
“Mereka tidak selalu terlibat perkelahian, seperti simpanse yang lebih muda,” kata Alexandra Rosati, psikolog di Universitas Michigan, Ann Arbor, dan penulis penelitian.
Penemuan ini tidak mengejutkan sebagian besar ahli primata yang telah mengamati jenis hubungan simpanse jantan yang sepihak dan saling menguntungkan ini selama penelitian di lapangan. Namun, bukti bahwa kita dan kerabat terdekat kita memiliki pola penuaan sosial menantang gagasan bahwa perilaku ini sebetulnya ialah perilaku unik manusia. Alih-alih terikat pada kematian, mereka bisa menjadi respons adaptif yang meningkatkan keberhasilan kawin atau peringkat kelompok simpanse yang lebih tua.
Bisa jadi dengan mempertahankan kehidupan sosial yang aktif dan positif, simpanse jantan yang lebih tua memaksimalkan kesempatan mereka untuk kawin dan bereproduksi, bahkan pada usia lanjut. Simpanse yang lebih tua memang bereproduksi, tetapi peneliti tidak tahu apakah kehidupan sosial yang aktif, bahkan di antara simpanse jantan, membuat mereka tetap eksis dalam kelompok dan meningkatkan peluang mereka untuk menjadi ayah dan menghasilkan lebih banyak keturunan. Itu ialah subjek untuk penelitian selanjutnya.
Rosati juga sangat ingin melihat apakah kelompok simpanse lain dan simpanse betina juga mengalami perilaku yang sama seiring bertambahnya usia. Dia mengatakan teori itu juga dapat diuji pada spesies sosial berumur panjang lainnya, seperti bonobo, gajah, dan orca. Namun, selanjutnya, dia dan Machanda akan melihat lebih dalam tentang bagaimana ikatan sosial dapat menguntungkan simpanse yang menua dan apakah mekanisme yang sama dapat bekerja pada manusia.
Simpanse jantan yang lebih tua mengikuti pola yang juga dilihat para peneliti pada manusia, lebih memilih untuk memiliki hubungan yang positif dengan beberapa teman baik. (Sciencemag/nytimes/Rkp/*/L-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved