Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Hidup Ceria Demi Terhindar Pikun

Galih Agus Saputra
30/10/2020 23:42
Hidup Ceria Demi Terhindar Pikun
Antusiasme dan keceriaan bisa mengurangi risiko anjloknya daya ingat.(123Rf)

Sebuah studi baru terikait daya ingat baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Psychological Science. Dalam studi tersebut, sejumlah peneliti mencoba mengamati hubungan antara antusiasme dan keceriaan, dengan daya ingat seseorang di masa tua.

Antusiasme dan keceriaan, selanjutnya disebut sebagai 'pengaruh positif' oleh para peneliti. Menurut mereka, seseorang yang hidup dengan pengaruh positif cenderung mengalami penurunan daya ingat di masa tua.

"Temuan kami menunjukkan bahwa ingatan seseorang menurun seiring bertambahnya usia," kata salah satu peneliti dari Northwestern University, Illinois, Amerika Serikat, Claudia Haase seperti dilansir dari Sciencedaily, Jumat, (30/10).

Claudia dan tim menganalisis data yang berasal dari 991 orang dewasa paruh baya dan yang lebih tua di Amerika Serikat. Adapun survei itu sendiri dilakukan dalam tiga periode yakni 1995 hingga 1996, 2004 hingga 2006, dan 2013 hingga 2014.

Rekan Claudia, Emily Hittner menambahkan bahwa penurunan daya ingat cenderung lebih sedikit pada seseorang yang lebih banyak hidup dengan pengaruh positif.

"Individu dengan tingkat pengaruh positif yang lebih tinggi mengalami penurunan memori yang kurang tajam selama hampir satu dekade," katanya.

Dalam penelitian ini, setiap peserta diminta untuk berbagai emosi dan pengaruh positif yang mereka alami selama 30 hari terakhir.  Dalam dua penilaian terakhir, mereka juga diminta untuk mengisi serangkaian tes memori, yakni dengan mengingat kata dalam sebuah presentasi dan memaparkannya kembali 15 menit kemudian.

Dari tes tersebut, para peneliti kemudian memeriksa hubungan antara pengaruh positif dan penurunan daya ingat, selain juga mempertimbangkan latar belakang usia, jenis kelamin, pendidikan, tipe kepribadian, dan kesehatan mental. Hasil penelitian ini kemudian diharap dapat berkembang dengan menghubungkan pengaruh hidup positif pada kesehatan fisik maupun hubungan sosial di masa yang akan datang. (ScienceDaily/M-2) 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya