Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Jejak Prasejarah Ungkap Perjalanan Dramatis Ibu dan Anaknya

Bagus Pradana
17/10/2020 15:25
Jejak Prasejarah Ungkap Perjalanan Dramatis Ibu dan Anaknya
Peneliti Universitas Bournemouth, Inggris, mengungkap perjalanan seorang perempuan dan anaknya melintasi daerah berbahaya di New Meksiko.(Dailymail/ Bournemouth University)

JEJAK perjalanan prasejarah yang luar biasa dari seorang ibu dan anaknya berhasil diungkap oleh para arkeolog dari Universitas Bournemouth, Inggris. Jejak berusia 13ribu tahun lalu itu berada di kawasan New Meksiko, Amerika.

Dilansir Dailymail.co.uk, Jumat (16/10), jejak itu diyakini milik seorang perempuan dewasa dan anaknya yang berusia sekitar 5 tahun. Wilayah yang mereka lalui diyakini merupakan jalur yang dialui oleh hewan-hewan prasejarah seperti mamut, harimau gigi panjang, serigala, unta, kawanan banteng.

Rekonstruksi yang cukup detail mengenai kecepatan berjalan dari wanita pemilik jejak tersebut pun berhasil dibuat oleh Profesor Matthew Robert Bennett dan Profesor Sally Christine Reynolds dari Universitas Bournemouth, Inggris. Lewat pemindaian 3D, para peneliti dapat mengetahui jika sang perempuan berjalan dengan cepat di daerah yang dahulu merupakan sungai berlumpur atau rawa tersebut, sambil menyeret sang anak.

"Kami memperkirakan bahwa mereka berjalan dengan kecepatan lebih dari 1,7 meter per detik [3,8 mph] - kecepatan berjalan yang nyaman adalah sekitar 1,2 hingga 1,5 meter per detik [2,6 hingga 3,4 mph] di permukaan kering yang datar," papar Profesor Bennett seperti dilansir dari dailymail.co.uk Jumat (16/10). Dengan kecepatan langkah kaki itu peneliti meyakini jika sang perempuan menyadari bahaya besar di rute itu. 

Rute perjalanan mereka yang bisa terdeteksi mencapai 1,5km dan menjadi jalur perjalanan kaki terpanjang yang pernah ditemukan. "Tanahnya basah yang licin dan berlumpur inilah yang menyebabkan mereka berjalan dengan cepat, yang pasti itu perjalanan yang melelahkan," tambah Bennet.

Namun peneliti tidak mengetahui arah tujuan sang perempuan sebab jejak perjalanan selanjutnya tidak terdeteksi. "Apa yang bisa kami katakan adalah bahwa wanita itu kemungkinan besar merasa tidak nyaman berjalan di lanskap yang tidak bersahabat itu, tetapi dia tetap siap untuk melakukan perjalanan itu," pungkasnya. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya