Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
BERBEDA dengan kisah keluarga lainnya di episode Bukan Keluarga Biasa, Abdul Aziz Hamid awalnya tidak direstui sang ayah untuk menjadi pilot.
“Dari kecil saya sudah sering lihat pesawat. Mungkin itu yang membuat saya tertarik jadi pilot. Tapi lulus madrasah, bapak minta saya sekolah di Cepu. Tapi saya maunya jadi pilot, jadi saya langsung sekolah penerbangan di Curug. Dua puluh bulan sekolah, lulus tahun 80-an, lalu dikontrak sama Merpati Nusantara,” kenang Aziz yang sejak enam tahun lalu bergabung dengan Sriwijaya Air.
Jejak Aziz bahkan kemudian diikuti sang adik yang terpaut 11 tahun lebih muda. Sang adik bungsu itu menjadi pilot sejak 1992. “Sekarang sudah sama-sama jadi kapten. Bahkan, adik saya sudah memiliki FAA, lisence Amerika, sedangkan saya belum,” tukas Aziz yang kini berusia 61 tahun.
Meski belum memiliki lisensi terbang dari Amerika Serikat, karier Aziz juga cemerlang. Setelah 12 tahun bergabung dengan perusahaan penerbangan milik BUMN, Merpati Nusantara, Aziz dipercaya TNI AU untuk menjadi pilot militer melaksanakan tugas-tugas kedirgantaraan penting, yaitu membawahi pesawat kepresidenan era Gus Dur, Megawati Seokarno Putri, hingga Susilo Bambang Yudoyono. Ia juga sering ditugasi membawa tamu VIP dari luar negeri ketika berkunjung ke Indonesia.
Kariernya sebagai penerbang pun diikuti putra pertama dan keduanya. Putra Sulungnya, Farhan Hamid, 23, kini sedang menjalani program pelatihan menuju kopilot di maskapai Garuda Indonesia. Sementara itu, sang adik, Nadhif Hamid, 22, sedang mengikuti tes di maskapai Citilink.
“Farhan dan Nadhif sama-sama sudah memiliki commercial lisence pilot. Hanya saja, Nadhif terpaksa tertunda karena covid. Sudah lulus penerbangan, tapi belum masuk airlines. Karena untuk bisa terbang, harus mandatory training dulu,” jelas suami dari Yusnita Dewi yang pernah bertugas sebagai pramugrari.
Aziz mengaku membebaskan anak-anaknya, termasuk kepada si bungsu Fayzan Hamid (17), untuk memilih pekerjaan sesuai minat. “Mereka saya lepaskan supaya tidak ada KKN. Biarkan jadi dia sendiri. Jangan ini bapakku, tapi ini dadaku. Saya orangtua hanya bisa bantu doa, kasih restu saja,” pungkas Aziz. (Bus/M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved