Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Andalkan Dua Tahun Pembaruan Android

Fathurrozak
08/8/2020 04:50
Andalkan Dua Tahun Pembaruan Android
Nokia Serie 5.3(MI/FATHURROZAK)

dirilis Nokia, dibanderol dengan harga pasaran pada kisaran Rp3 juta. Apakah fi tur yang diusungnya sepadan dengan harga yang disematkan?

Saat Media Indonesia menjajal ponsel pintar ini, impresi pertama ialah cukup menarik melihat desain letak kameranya yang tidak terlalu pasaran. Nokia 5.3 menggunakan desain empat kamera dengan formasi melingkar alih-alih berbaris ke bawah, atau berformasi kotak 2x2. Tentu ini menjadi pembeda meski sedikit ponsel merek lain juga mulai memakai format melingkar, seperti Huawei Mate30 Pro. Untuk desain kamera bagian depan masih menggunakan notch (lekukan bagian atas).

Untuk tampilan layar, Nokia 5.3 dibekali ukuran 6,55 inci dengan resolusi HD+. Sayangnya, tingkat kecerahannya bisa dikatakan menjadi salah satu hal minor. Terlebih jika kita di area terang atau di luar ruangan saat siang hari. Meski tingkat kecerahan sudah diatur ke titik maksimal, layar masih tampak redup. Mungkin saja, pengaturan ini memang ditujukan untuk mengakomodasi saat kita menonton video atau bermain gim.

Android one yang ditanamkan sebagai prosesor di seri ini berperan penting. Ini menjadikan seri 5.3 tidak dibekali banyak aplikasi bawaan (bloatware) sehingga secara aksesibilitas terasa ringan, dan tentu saja tidak makan banyak ruang penyimpanan. Penggunaan android one jarang dipilih oleh merek lain. Xiaomi pernah menyematkannya di seri MI A, seperti di Xiaomi MI A1. Dibenamkannya System on Chip (SoC) Snapdragon 665 juga menjadi rujukan performa seri ini bisa dibilang mumpuni dan mampu diandalkan.

Kembali ke kamera, dari empat yang disematkan, kamera utama belakanglah (13 MP) yang bekerja optimal. Dengan pencahayaan yang cukup, akan menghasilkan foto yang baik. Untuk fitur kedalaman (2 MP) sebenarnya masih bekerja secara baik selama pencahayaan memadai dalam menghasilkan foto yang terlihat natural. Adapun fitur makro (2 MP) dan lebar (2 MP) tidak terlalu istimewa.

Kamera depan (8 MP) masih cukup baik jika kebutuhan kita sekadar untuk eksistensi di media sosial. Untuk foto selfie, katakan, tidak begitu mengecewakan. Yang menjadi catatan juga ialah kamera seri 5.3 ini memiliki kualitas cukup baik, dengan hasil foto yang tidak menipu alias alami. Saat menjajal, Media Indonesia suka dengan tone warna yang dihasilkan.

Kapasitas baterai yang dibawa Nokia 5.3 ialah 4000 mAh, dengan output pengisi daya (kabel tipe c) yang hanya 10 watt, tentu tidak mendukung fast charging. Kapasitas baterai itu masih aman jika digunakan seharian. Namun, mengisi daya dari nol sampai penuh butuh sekitar 2 jam. Di luar fitur-fitur utama, seri 5.3 juga menyematkan NFC (Near Field Communication). Fitur yang memang kini sudah jadi kebutuhan bagi banyak pengguna ponsel pintar. NFC antara lain bisa memudahkan kita bertransaksi pembayaran digital.

Dengan harga pasaran yang dibanderol Rp2.999.000, fitur-fitur Nokia 5.3 masih banyak yang terasa tanggung, seperti resolusi layar, desain, dan kamera. Namun, penyematan prosesor android one bisa jadi keunggulan andalan seri ini. Dengan prosesor ini, jaminan pembaruan android-lah yang bisa jadi tidak didapatkan di seri dari merek lain dengan harga sama.

 

Reborn Xpressmusic

Selain meluncurkan seri ponsel pintar, Nokia baru-baru ini juga mengeluarkan kembali seri ponsel fitur dasar (feature phone) lama mereka. Setelah sebelumnya mereinkarnasi seri lawas 3310, kali ini Nokia merilis seri 5310, atau Xpressmusic. Tidak ada yang istimewa betul seri ini. Masih sama seperti seri lawasnya, dan selayaknya feature phone.

Nokia Xpressmusic

 

Beberapa spesifikasi mendasar yang menjadi perubahan ialah ukuran layar yang semula 2, 1 inci menjadi 2,4 inci. Tombol pintasan untuk memutar musik yang dulunya berada di sisi kiri, kini di sisi kanan. Di sisi kiri, sekarang disematkan tombol pintasan untuk mengeraskan dan mengecilkan volume.

Seandainya ketika dalam perilisan ulang ini juga disematkan beberapa fitur yang ‘revolusioner’ untuk kelas feature phone, tentu akan menarik. Misalnya, disematkan teknologi yang mampu mengakomodasi jaringan 4G. Alhasil, media tukar pesan juga bukan sekadar SMS, tetapi bisa menggunakan antara lain Whatsapp, yang sudah menjadi kelaziman saat ini. (Jek/M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya