Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Peneliti ini Temukan Metode untuk Membongkar Jaringan Teroris

Bagus Pradana
06/8/2020 21:30
Peneliti ini Temukan Metode untuk Membongkar Jaringan Teroris
Ilustrasi Teroris(Unsplash/Bermix Studio)

MAFIA Sisilia adalah kelompok kriminal yang memiliki pola interaksi yang sangat tertutup antaranggotanya. Para ahli dari Inggris dan Italia pun terinspirasi untuk mengidentifikasi cara sindikat mafia ini berinteraksi satu sama lainnya.

Melalui sejumlah penelitian terarah, Lucia Cavallaro dari Universitas Derby dan Annamaria Ficara dari Universitas Palermo,  Italia, berusaha mengurai peta interaksi jaringan kriminal tersebut dengan menggunakan data -data yang berhasil mereka himoun dari penegak hukum setempat.

Dalam studinya, kedua peneliti tersebut menggunakan data penyadapan telepon hingga pengintaian terhadap dua klan mafia yang masih aktif di Italia selatan pada awal 2000-an. Lalu, mereka melacak pola interaksi dua klan mafia tersebut.

"Kami kumpulkan data yang terkait dengan sindikat mafia yang bertindak sebagai penghubung antara dua keluarga terkemuka yang ada di dua kota utama di Italia selatan - Palermo dan Catania," ungkap Dr Cavallaro, seperti dilansir dailymail.co.uk, Kamis (6/8).

"Salah satu data yang kami analisa adalah panggilan telepon, data ini berasal dari penyadapan dan pengintaian yang dilakukan oleh polisi setempat," sambungnya.

Dari data tersebut, tim peneliti kemudian membuat simulasi jaringan kriminal dan mengukur tingkat pengaruh masing-masing anggota dalam jaringan tersebut.

Hal ini memungkinkan para peneliti untuk menentukan metode analisa terbaik yang dapat digunakan untuk membongkar peta interaksi kelompok mafia ini. Selain itu, metode ini dapat pula dijadikan rekomendasi kepada pihak berwenang untuk menentukan target penangkapan atau penggerebekan yang paling efektif.

Dalam perkembangannya, para peneliti berhasil menemukan metode analisa jaringan yang cukup efektif untuk membongkar jaringan mafia tersebut, mereka menyebutnya sebagai 'betweenness centrality' atau 'sentralitas antara'.

Dalam keterangannya Dr. Cavallaro mengungkapkan, metode analisa jaringan temuannya ini juga efektif untuk meringkus kelompok teroris maupun kelompok kriminal lain.

"Dengan menetralkan kurang dari lima persen afiliasi dalam jaringan tersebut - baik melalui penangkapan berurutan atau penggerebekan , kinerja jaringan dapat turun hingga 70 persen," ungkap Dr. Cavallaro.

"kami berharap aplikasi dari temuan kami ini cukup praktis dan signifikan untuk mengganggu operasi jaringan kriminal dan terorisme," pungkasnya.

Temuan lengkap dari penelitian kriminologi ini dipublikasikan di jurnal PLOS ONE.(M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik