Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
BAGI penggemar kopi kekinian, nama Kopi Kenangan tentu tidak asing lagi. Startup minuman yang berdiri pada 2017 itu kini telah memiliki sekitar 337 gerai dengan lebih dari 2 ribu orang karyawan.
Pada akhir tahun lalu, Kopi Kenangan juga membuat berita karena mendapat pendanaan sebesar US$20 juta atau saat itu sekitar Rp280 miliar dari Sequoia Capital dan investor lainnya, termasuk rapper Jay-Z dan petenis Serena Williams. Belakangan, kopi yang bersiap ekspansi ke luar negeri ini juga disebutkan mendapat suntikan dana lagi hingga total mencapai Rp1,6 triliun.
Kesuksesan tersebut tak lain merupakan buah dari keuletan para CEO-nya, salah satunya ialah Edward Tirtanata. Dalam perjalanan mengembangkan brand tersebut, pria berusia 31 tahun itu mengaku mengalami jalan berliku.
"Saya pernah mengalami masa masa sulit dalam berbisnis. Dulu saya pernah jualan baju-baju yang saya ambil dari Tanah Abang kalau ada event-event musik, terus pernah juga coba trading batu bara dari 2011 sampai 2014. Awalnya cukup menjanjikan bisnis batu bara ini, tapi tiba-tiba pada 2014 harganya turun tajam ya, saya hampir tidak percaya dan hasilnya saya mengalami kebangkrutan," cerita Edward.
Untuk menutupi kebangkrutan itu, Edward sampai harus menjual rumah dan berbagai aset keluarga lainnya. Hal ini cukup menjadi pukulan baginya.
Barulah beberapa tahun kemudian, dengan mengandalkan sisa tabungan, ia berani mencoba bisnis baru. Kali ini Edward mengajak dua sahabatnya, James Prananto dan Cynthia Chaerunnisa. Mereka melirik bisnis kopi kekinian yang saat itu sedang hit.
Tidak tanggung-tanggung, kedai pertama langsung mereka buka di sebuah gedung perkantoran yang cukup besar di kawasan bisnis Kuningan. Strategi ini cukup berhasil melejitkan nama produk mereka di kalangan milenial dan pekerja muda.
Dari situ, kedai berikutnya juga menyusul di gedung perkantoran mentereng. Selanjutnya, nama mereka beken ke seluruh Indonesia dan pembukaan kedai baru silih berganti di berbagai kota di Indonesia.
Menggapai investor dunia
Dari perjalanan bisnis Kopi Kenangan, pelajaran sukses yang bisa dipetik ialah kejelian Edward dalam menggapai perusahaan pendanaan dunia. Edward mengungkapkan pada awalnya mendapat pendanaan dari Alpha JWC Ventures yang memang memiliki visi pengembangan startup di Indonesia. Dari situ, ia mendapat akses penawaran ke Sequoia Capital yang selanjutnya membuat mereka dilirik Jay-Z dan Serena.
Edward menekankan bahwa pengusaha juga harus dapat mengenali investor yang bagus. Baginya, investor yang baik mempunyai visi dari lima sampai tujuh tahun ke depan. Pandangan yang panjang ini juga akan membantu pengusaha melewati masa krisis yang bisa tiba-tiba terjadi, termasuk pandemi covid-19.
"Jadi, kita beruntung banget Investor kita mempunyai pandangan yang panjang," sambung Edward. Tidak sekadar mengejar untung, Kopi Kenangan juga mengalokasikan dana sejumlah Rp15 miliar untuk kegiatan sosial. Selama masa tanggap darurat ini, Edward dan rekan-rekan CEO lainnya bernazar hanya akan mengambil gaji sebesar Rp1 saja dan berkomitmen tidak melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan. (Bus/M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved