Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Jangan Redupkan Cahaya Sendiri

Media Indonesia
26/4/2020 13:35
Jangan Redupkan Cahaya Sendiri
Mardiyah Chamim(Irina RaiuĀ )

 

"AKU melihat perempuan cenderung meredupkan cahayanya," tegas Mardiyah Chamim. Begitulah kesimpulan yang didapat Mardiyah dari banyak perjumpaannya dengan perempuan di berbagai daerah.

Menurutnya, tidak sedikit perempuan yang rendah diri atau cenderung mendiskon penghargaan terhadap dirinya.

"Biasanya, perempuan itu agak mendiskon pandangan tentang dirinya, 'Aku enggak keren kok, aku biasa saja'," ujar perempuan yang menjadi jurnalis sejak 1997 ini. Mardiyah menduga sikap minder itu berkaitan dengan kebiasaan yang menempatkan perempuan di belakang.

Hal itu pula yang membuat Mardiyah kerap mendapati banyak narasumber yang merasa tidak layak diprofilkan. Namun, pada gilirannya, mereka akan kaget bercampur bangga seusai Mardiyah menuliskan profil mereka.

Meskipun bergabung dengan Tempo dari 1998 hingga kemudian menduduki Direktur Tempo Institute sejak 2009, Mardiyah memutuskan berhenti tahun lalu. Keputusan ini dengan berat hati diambilnya demi memuaskan rindu kembali terjun ke lapangan.

Kini dengan menjadi penulis dan jurnalis lepas, perempuan kelahiran Surabaya, 8 Mei 1969, itu merasa lebih leluasa menelusuri berbagai wilayah Nusantara dan mendalami kisah sosok-sosoknya. Demi mengangkat kisah sosok-sosok yang termarginalkan di media arus utama, Mardiyah kemudian mendirikan Puan Indonesia.

"Karena selama menjadi jurnalis kita dibatasi dengan, misalnya, deadline, kemudian jenis rubrik, enggak bisa semaunya, terbatas ruang, newspack juga. Misalnya, susah seorang pembatik di Jambi bisa layak masuk media arus utama karena ada banyak profi llain yang lebih menarik. Jadi, aku merasa lebih bebas untuk bereksperimen dan juga ternyata di luar sana banyak orang membutuhkan skill kita. Banyak orang melakukan sesuatu, banyak program, tetapi karena tidak ditulis dengan baik akhirnya garing, menguap," tandasnya. (Zuq/M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya