llmuwan Ciptakan AI yang Berevolusi Secara Mandiri

Abdillah Marzuqi
16/4/2020 07:00
llmuwan Ciptakan AI yang Berevolusi Secara Mandiri
Ilmuwan di Google menciptakan program kecerdasan buatan yang dapat berevolusi mandiri.(Unsplash/ Franck V)

PROGRAM kecerdasan buatan (artificial intelligence/ AI) telah berkembang amat pesat dan mencakup berbagai kemampuan. Tidak hanya kemampuan bidang medis, pengolahan data, maupun pencarian informasi, ilmuwan juga telah menciptakan AI yang mampu menciptakan karya seni layaknya para maestro.

Baru-baru ini hadir lagi program AI yang dapat mengembangkan kemampuan dengan sendirinya tanpa masukan dari manusia. Program yang dinamakan AutoML-Zero itu dibuat 
Quoc Le, serorang ilmuwan komputer di Google.

Hebatnya lagi, program itu hanya menggunakan konsep matematika dasar yang bahkan dipelajari siswa sekolah menengah. "Tujuan utama kami adalah untuk benar-benar mengembangkan konsep pembelajaran AI baru yang bahkan peneliti tidak dapat menemukannya," ujar Quoc dilansir Sciencemag.org.

Program itu mengandalkan algoritma dengan probabilitas evolusi yang luas. Perancang program mengumpulkan 100 calon algoritma yang disatukan dengan operasi matematika secara acak. Ilmuwan memberikan tugas-tugas awal yang sederhana, seperti membedakan gambar kucing atau truk.

Pada setiap siklus, kinerja algoritma AI dibandingkan dengan algoritma rancangan manusia. Algoritma terbaik lalu dimutasikan dengan cara diganti, diedit, atau dihapus secara acak. Hal itu dilakukan untuk membuat variasi pada algoritma terbaik. Algoritma itu lalu ditambahkan pada AI, sementara algoritma yang lebih tua dimusnahkan. Siklus itu diulang terus.

Cara itu ternyata mampu menciptakan ribuan populasi algoritma sekaligus. Sehingga memungkinkan AI mengacak ribuan algoritma per detik untuk menemukan solusi. Program itu juga menggunakan trik untuk mempercepat pencarian. Salah satunya dengan sesekali membiarkan pertukaran algoritma antar populasi. Hal itu untuk mencegah evolusi menemui jalan buntu, sekaligus otomatis menghilangkan duplikasi algoritma. Perancang program menunjukkan pendekatan itu mampu menemukan solusi sederhana dibandingkan dengan algoritma paling canggih saat ini. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya