Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Berbeda dengan film pahlawan super lain, Bloodshot justru membingkai bumbu cinta dan dendam sebagai penggerak utama dari Ray Garrison dalam menjalankan aksi. Biasanya, kisah cinta hanya jadi pelengkap cerita. Boleh dibilang, bisa dikesampingkan. Bloodshot tidak demikian, jika alur percintaan tokoh utama dihilangkan, cerita Bloodshot hampir tidak punya jalan masuk atau sulit menyambungkan alur cerita.
Bloodshot berkisah tentang seorang marinir bernama Ray Garrison yang diperankan aktor kekar dengan ciri khas kepala plontos, Vin Diesel. Ray tewas dalam tugas. Ia lalu dihidupkan kembali oleh seorang ilmuwan bernama Harting (Guy Pearce). Namun, Ray tidak sekadar hanya dihidupkan kembali, tetapi dipercanggih oleh Harting.
Harting mencuci darah Ray dan menggantikannya dengan teknologi robit nano yang bisa memperbaiki sel-selnya dengan cepat. Ray menjadi puluhan kali lebih kuat dan bisa beregenerasi apabila dilukai. Bermodal kekebalan yang sekarang ia punya, Ray memburu orang-orang yang membunuhnya. Sayangnya, Ray tidak sadar ada sekian banyak konspirasi di balik kekuatan barunya. Pendek kata, ia diperdaya.
Seiring waktu berjalan, ia sadar. Ray memutuskan keluar dari organisasi itu dan menemukan banyak konspirasi yang tidak dia tahu sebelumnya.
Secara garis besar, ide cerita mungkin sudah sedikit basi. Seorang prajurit melakukan balas dendam terhadap orang-orang yang pernah menyakitinya atau orang yang disayanginya adalah kisah yang sudah terlalu sering digunakan. Apalagi, pengembangan karakter yang terkesan sekedarnya. Banyak karakter penokohan Ray yang masih menjadi tanda tanya. Sepertinya, akan menarik jika dibuat dalam serial keduanya. Atau jangan-jangan, memang dimaksudkan demikian. Berbagai pertanyaan sengaja dimunculkan dan dipelihara untuk menyongsong film lanjutan Bloodshot. Semoga demikian.
Begitu pula dengan titik berangkat ide cerita. Berdasar dari karakter The Valiant Comic, patut diapresiasi alur cerita yang dibuat tidak seperti layaknya film pahlawan super. Ray tidak berhadapan dengan penjahat yang mengancam perdamaian dunia, ia juga tidak berhadapan dengan invasi makhluk asing yang meneror bumi. Sebaliknya, Ray berjuang untuk dirinya sendiri. Pendefinisian pahlawan ulang juga turut ditelaah ulang dalam film tersebut. Bisa jadi dalam film berikutnya, Ray akan menghadapi penjahat yang sebanding dengan kekuatannya. Semoga demikian. Sutradara Dave Wilson dan penulis naskah Jeff Wadlow berhak menjawabnya.
Bloodshot juga menawarkan kemenawanan efek, koreofrafi, dan set properti. Meski rasanya akan berasa sedikit berbeda dengan garapan tokoh pahlawan super lain. Meski demikian, perbedaan rasa itu tetap menawarkan adegan aksi brutal ketika tubuh Ray dihadapkan dengan senjata mulai yang ringan hingga bom.
Selain Vin Diesel, film Bloodshot didukung beberapa pemain lain seperti Eiza Gonzalez, Sam Heughan, Toby Kebbell, Guy Pearce, Talulah Riley, Lamorne Morris, Jóhannes Haukur Jóhannesson, Siddharth Dhananjay, Alex Hernandez, Maarten Römer, Tamer Burjaq, dan Ryan Kruger. Bloodshot berada dalam arahan sutradara Dave Wilson serta penulis naskah Jeff Wadlow, Eric Heisserer, Jeff Wadlow, Kevin VanHook, Bob Layton, dan Don Perlin. Film ini berada dalam naungan studio produksi Columbia Pictures.
Kembali ke soalan energi patah hati, Ray awalnya hanya tumbuh dari seorang suami yang sakit hati dan dendam dengan kematian isterinya. Tapi modal itu pula yang membuatnya menjadi karakter tangguh Bloodshot.
Saat ini, karena restriksi dan penutupan bioskop di banyak negara, Sony telah merilis film ini ke platform digital. Pecinta film di negara-negara tertentu dapat menyaksikan Bloodshot melalui AmazonPrime maupun iTunes. (M-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved