Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
MEREBAKNYA pandemi korona di dunia dewasa ini telah menuntut para ilmuwan untuk melakukan berbagai ujicoba atau penelitan. Tak terkecuali sejumlah peneliti dari Water Science Institute, Cranfield University, yang mencoba melacak penyebaran pandemi tersebut melalui air atau limbah rumah tangga.
Adapun pendekatan yang mereka gunakan ialah Wastewater-Based Epidemiology (WBE). Pendekatan ini dianggap cukup cepat dan efektif untuk memprediksi potensi adanya virus di suatu daerah. Dalam praktiknya, para peneliti mengamati biomarker yang ada dalam tinja dan urin yang dialirkan melalui saluran pembuangan di suatu kawasan.
Pakar Teknologi dan Sensorik Water Science Institute, Cranfield, Zhugen Yang mengatakan, dalam sebuah kasus infeksi tanpa gejala di tengah-tengah masyarakat atau ketika orang tidak yakin apakah mereka terinfeksi atau tidak, deteksi limbah masyarakat terkini (real-time) sangat mungkin dilakukan. Jika suatu daerah kedapatan ada pembawa covid-19, langkah selanjutnya yang harus dilakukan ialah penyaringan, karantina, atau pencegahan yang cepat.
"Jika covid-19 dapat dipantau di sebuah komunitas pada tahap awal dengan WBE, intervensi yang efektif dapat dilakukan sedini mungkin untuk membatasi pergerakan virus di populasi lokal itu. Kita bisa bekerjasama untuk meminimalkan penyebaran patogen dan ancaman terhadap kesehatan masyarakat," tuturnya, seperti dilansir Sciencedaily.
Zhugen sendiri dewasa ini telah mengembangkan sebuah perangkat berbahan kertas untuk menguji materi genetik dalam air limbah. Dari pengembangan selanjutnya ia berharap perangkat tersebut dapat memberikan gambaran yang jelas untuk menguji sebuah infeksi.
Menurut Zhugen, perangkat barunya ini nantinya juga akan di jual murah (atau kurang dari 1 euro). Setelah jadi, nantinya perangkat ini dapat digunakan oleh siapapun, atau bahkan mereka yang non-ahli.
"Kami memperkirakan bahwa nantinya perangkat ini akan dapat memberikan gambaran lengkap dan langsung tentang kesehatan populasi," tuturnya.
Menurut Zhang, WBE dewasa ini juga sudah dikenal sebagai cara yang efektif untuk melacak berbagai macam hal, seperti obat-obatan terlarang, informasi kesehatan, dan lain sebagainya. Zhang sendiri beberapa waktu sebelumnya juga telah menerapkannya sebagai alat tes cepat (rapid test) untuk mendiagnosis masalah kesehatan di India, termasuk penyebaran malaria di tengah-tengah populasi masyarakat desa di Uganda. (M-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved