Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KEDAI makan ini menawarkan masakan rumahan tradisional. Namun, yang lebih penting, penggunaan bahan-bahan organik menjadi daya tarik. Itulah yang jadi ciri khas Pecel Berkah.
Pecelnya disajikan ala pincukan daun pisang dan ditataki wadah bambu yang dianyam. Melengkapi nasi dan sambalnya yang khas, ada sayur-mayur, seperti bayam, wortel, kemangi, kacang panjang, dan kenikir yang membuat sajian ini memiliki karakter sentimental.
Kenikir memberikan aroma dan impresi lain yang lebih menonjol saat Anda menyantap secara bersamaan seporsi nasi pecel. Tenang, level pedasnya masih bisa diterima untuk Anda yang memang tidak menggemari penganan superpedas.
Wida Suhartini, pemilik Pecel Berkah yang terletak di Jalan Buaran Raya No 9A, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, itu, mengaku bahan-bahan yang digunakan dalam sambalnya berasal dari bahan natural, yang menghindari bahan kimia buatan. Ia lebih memilih menggunakan gula kelapa murni, juga minyak kelapa. Untuk menjamin bahan baku ini, Wida bahkan menyuplai khusus dari Blitar, Jawa Timur, yang juga merupakan daerah asalnya.
Di Pecel Berkah, bukan hanya penganan tradisional Blitar, melainkan juga berbagai hidangan khas Jawa disajikan, khususnya Jawa Timur dan Jawa Tengah. Selain nasi pecel, sajian yang patut Anda coba ialah sayur kutuk atau kalau di Betawi lebih dikenal dengan nama gabus pucung yang kini terbilang langka.
Sayur kutuk disajikan dengan cara ikan yang disiram kuah seperti kuah lodeh, tapi lebih pekat dan terasa gurih santannya. Dilengkapi dengan cabai dan tomat hijau. Tanpa nasi pun, sayur ini enak disantap karena paduan empuknya daging ikan gabus dan gurih bumbu kuah yang meresap.
Di warung ini, Wida juga menyajikan nasi liwet jawa (nasi liwet ala Solo). Salah satu cirinya, ditemukan areh pada bagian atas nasi, yaitu sejenis gumpalan berwarna putih yang dibuat dari putih telur dan santan. Sementara itu, untuk nasinya, diolah bersama aneka rempah, seperti serai, lengkuas, dan daun salam. Setelah itu disiram dengan suwiran opor ayam. Sayur labu, potongan tahu dengan kuah kuning, telur, dan tempe bacem melengkapi seporsi nasi liwet ini.
Nasi pecel hadir dengan pedas dan karakter kenikirnya yang kuat, sayur kutuk dengan paduan empuk daging ikan serta kuah sayur lodeh yang gurih, serta nasi liwet jawa sederhana dengan mengandalkan kegurihan nasinya yang disiram kuah opor.
Salah satu yang menjadi karakter Pecel Berkah sebenarnya ialah selain menyajikan berbagai pengangan tradisi, juga kepekaan sang pemilik untuk menggunakan bahan baku organik. Bahkan, gula pasir pantang digunakan. Sebagai gantinya, Wida pakai gula kelapa atau gula fermentasi dari singkong. Gula kelapa ia datangkan dari Blitar, sementara gula fermentasi singkong ia dapat dari Surabaya.
“Fokus kami awalnya bergerak di makanan tradisonal Jawa. Kemudian kita kembangkan (makanan) tradisional Jawa yang sehat. Karena saya juga kebetulan eat think clean enthusiast, jadi ingin adopsi konsep itu. Meski belum sepenuhnya, kami menjaga bahan baku produk makanan dan prosesnya dengan cara yang sehat,” papar Wida, saat ditemui pekan lalu.
Dia menuturkan semua resep bumbu masakan di Pecel Berkah berasal dari bahan-bahan natural bebas 6P (pemanis, pengawet, pewarna, pengental, penyedap, dan perasa nonalami). “Seperti pewarna, kami menggunakan buah bit untuk warna merah, daun suji dan pandan untuk warna hijau, gula kelapa alami untuk warna cokelat, ubi ungu untuk warna ungu, dan lain-lain,” papar Wida.
Untuk minuman, di Pecel Berkah menyajikan beberapa pilihan. Ada teh kembang telang dengan variasi rasa orisinal beserta tambahan serai atau kembang telang dengan rasa lemon. Sementara itu, minuman lainnya ada wedang uwuh, lalu es dawet serabi, dan es merah delima.
Kisaran harga makanan di Pecel Berkah mulai Rp15 ribu-Rp40 ribu, sementara untuk minuman dari Rp3 ribu sampai Rp20 ribu. Cukup menyehatkan kantong, juga badan. Waktu buka dimulai pukul 05.30 WIB hingga malam. Oh iya, warung ini pada Minggu ketiga Februari akan pindah lokasi ke Jalan Kolonel Sugiono Nomor 32 RT 3 RW 3, Duren Sawit, Duren Sawit, Jakarta Timur. (Jek/M-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved