Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PENYEBARAN virus korona dapat dicegah bila seseorang senantiasa menjaga kebersihan, terutama jika rajin mencuci tangan. Kepala Lembaga Bio logi Molekuler Eijkman Profesor Amin Subandriyo mengatakan, penularan virus antarmanusia bisa terjadi lewat percikan atau droplet.
Virus, kata dia, umumnya keluar dari tubuh manusia dengan cara ikut dalam lendir saluran pernapasan. Dari percikan itu, virus terbang tidak jauh, yaitu dalam jarak 1-2 meter, kecuali kalau seseorang bersin dengan keras dan tidak menutup mulutnya.
“Jadi, virus tidak beterbangan seperti debu. Dia akan jatuh tidak terlalu jauh dari orang yang mengeluarkannya,” ujar Profesor Amin di Jakarta, Selasa (28/1).
Ketika virus itu keluar dalam jarak 1-2 meter, mereka akan segera jatuh di daratan terdekat. Bila virus jatuh di ruang yang tidak ada penyokong kehidupannya atau terkena disinfektan, bisa saja dia mati. “Ketika kita mencuci tangan dengan alkohol atau dengan disinfektan, beberapa disinfektan bisa membunuh virus tersebut,” jelas Amin.
Akan tetapi, kalau virus jatuh di meja atau menempel pada benda-benda, tidak akan ada yang tahu. Itu bisa menjadi penularan tidak langsung bila ada orang lain yang menyentuh meja atau benda tersebut. Kemudian, tanpa mencuci tangan, orang berlanjut memegang mulut, hidung, atau mata. Itu bisa juga menjadi pintu masuk.
“Artinya, virus tidak mati dalam waktu menitan. Misal, orang mau bersin-batuk, dia menutup dengan tangannya. Kemudian, sebelum tangan itu dibersihkan, dia memegang bagian benda-benda, seperti pintu atau pegangan pada kendaraan. Berarti penularan tidak langsung terjadi,” jelas Amin.
Selain rajin mencuci tangan, Amin menyarankan masyarakat juga menggunakan masker surgical, yang banyak dijual di apotek. Tujuannya untuk mencegah penularan. Perlu diingat cara pemakaian masker yang benar.
Pertama, bagian yang berwarna di posisi luar. Bagian atas dan bawah juga jangan sampai terbalik. Bila ingin melepas masker, lepaslah dengan benar. “Tetapi, memakai masker saja tidak cukup karena kita tahu mata juga bisa menjadi pintu masuk virus. Jadi kalau sudah pakai masker, tapi tangannya memegang benda sembarangan dan tercemar kemudian tangan menyentuh mata, itu bisa menjadi pintu masuk penularan.”
“Makanya jangan lupa untuk selalu mencuci tangan terlebih sebelum memegang wajah, baik untuk menggosok hidung, membenarkan kacamata, atau menyentuh mata. Cuci tangan bisa dilakukan dengan disertai memakai sabun ataupun di air mengalir.”
Perlu diingat, mencuci tangan memakai sabun dengan cara yang benar tidak sekadar menggosok telapak dan punggung tangan, ada bagian sela-sela jari dan ujung sisi-sisi kuku yang juga harus dipastikan bersih.
“Terutama jempol. Ini bagian jari yang sering terlupa ketika menggosok dan membersihkan tangan,” kata Amin. (Try/M-4)
Hingga saat ini PCR diagnostic test yang telah lulus uji validasi berjumlah 250 kit dari target 50 ribu kit pada akhir Mei
Peneliti menaksir 1 menit berbicara keras menghasilkan lebih dari 1.000 droplet mengandung virus yang akan tetap mengudara selama 8 menit atau lebih dalam ruang tertutup.
Situasi ini memiliki dua konsekuensi pada individu, yakni insomnia atau kantuk berlebihan. Keduanya menyebabkan kerugian fungsional
Di tiap-tiap negara, emisi turun rata-rata 26% saat puncak pembatasan wilayah di negara masing-masing. Namun, itu bersifat sementara karena tidak mencerminkan perubahan struktural
Vitamin K adalah kunci untuk produksi protein yang mengatur pembekuan dan dapat melindungi terhadap penyakit paru-paru.
Tidak ada bukti bahwa virus itu dapat ditularkan oleh serangga pengisap darah yang menyebarkan demam berdarah dan penyakit lain ketika menggigit manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved