Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
Sikapnya yang selalu berhati-hati, teliti, dan tegas pada akhirnya menjadikan film karyanya berkualitas dan mendapat pujian banyak pihak.
NAMA sutradara Joko Anwar, 43, sudah tidak asing lagi di dunia perfilman nasional, bahkan internasional. Lewat karya-karyanya yang memukau dan selalu dapat tempat untuk tampil di festival-festival film internasional sebagai bukti bahwa dia sebagai sineas brilian.
Film horor karya terbarunya berjudul Perempuan Tanah Jahanam (Impetigore), baru-baru ini berhasil menembus Sundance Film Festival 2020. Sundance Film Festival merupakan salah satu dari festival film bergengsi di dunia, selain Venice, Cannes, Toronto, dan Berlin.
Itu pun bukanlah kali pertama karya Joko Anwar berhasil menembus festival film internasional. Sebelumnya, film Gundala juga berhasil masuk Toronto International Film Festival (TIFF) 2019.
Eksistensi Joko Anwar di dunia akting ini memang tidak diragukan lagi. Seiring perjalanan waktu dan kematangan kariernya, namanya semakin melejit setelah sukses di berbagai film.
Ada sekitar delapan film yang sudah dibuat Joko Anwar, dimulai dari film Janji Joni pada 2005 hingga terakhir film Perempuan Tanah Jahanam yang rilis 17 Oktober 2019.
Namanya semakin dikenal luas oleh publik seusai sukses besar me-remake film berjudul Pengabdi Setan pada 2017. Setelah itu, pria jebolan ITB Bandung ini dipercaya menggarap banyak film top, seperti Gundala dan Perempuan Tanah Jahanam.
Berbagai penghargaan pun pernah diraihnya, mulai Piala Citra hingga FFI dan penghargaan dari lembaga perfilman lainnya. Boleh dibilang semua film karya Joko Anwar selalu mendapatkan pujian dari kritikus film, bahkan semuanya berhasil bersaing di kancah perfilman internasional.
Menariknya lagi, film Joko Anwar berada di berbagai genre, mulai thriller, horor, komedi, hingga realisme. Salah satu buah karyanya yang memetik kesuksesan luar biasa ialah Kala.
Berkat film yang dirilis pada 2007 ini menempatkan nama Joko Anwar sebagai salah satu sutradara tercerdas di Asia oleh majalah termuka di Inggris, Sight & Sound. Film yang disebut sebagai film noir pertama di Indonesia ini berhasil memenangi Jury Prize di New York Asian Film Festival.
Tidak mengherankan jika karya Joko Anwar selalu menjadi penantian publik. Hingga karya terbarunya, Perempuan Tanah Jahanam, dinilai banyak kritikus sebagai karya yang mampu mengangkat pamor film horor Indonesia menjadi tidak konvensional lagi.
Dukung keberagaman
Tak salah jika pada Jumat (6/12), Medcom.id pada saat merayakan hari ulang tahunnya ke-2 menganugerahi penghargaan kepada Joko Anwar sebagai The Most Impactful Movie Director.
"Terima kasih untuk Medcom.id yang sudah memberikan penghargaan buat saya, sebagai The Most Impactful Movie Director," kata Joko Anwar, melalui video yang diterima Medcom.id.
Penghargaan itu diberikan di kantor Media Group di Kedoya, Jakarta Barat. Joko Anwar tidak dapat menerima penghargaan secara langsung lantaran sedang berada di luar negeri.
"Maaf saya tidak bisa langsung menerima penghargaan ini. Tapi award ini semakin membuat saya berkeinginan untuk terus berkontribusi terhadap perfilman Indonesia dengan terus meningkatkan benchmark, mengeksplorasi cara bertutur, dan genre di Indonesia," paparnya.
Lebih lanjut, Joko mengungkapkan penghargaan ini juga semakin membuatnya termotivasi menciptakan lebih banyak film berkualitas. Salah satu poin terpenting, kata dia, ialah film yang mendukung keberagaman. "Tentunya mendukung film Indonesia yang mendukung keberagaman," pungkasnya. (H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved