Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KETUA Umum Indonesia Classic Car Owners Club (ICCOC) Stanley Setia Atmadja menekankan bahwa mobil tua itu bukan mobil rongsok, melainkan klasik. Dia menyebut itu sebagai ungkapan baru dari eksotis.
“Mobil klasik merepresentasikan kita dalam gaya hidup, kebanggaan nasional bahwa Indonesia sudah menjadi bagian dari pasar mobil dunia sejak dulu kala. Menurut saya, antusias dari pemilik mobil klasik semakin banyak dan mengejutkan semakin muda. Anak-anak muda beranjak ke mobil klasik. Bagi saya klasik ialah penamaan baru untuk eksotik. Mari bersama menjadi klasik,” tukas Stanley yang ditemui di ajang kontes mobil klasik Concours d’Elegance di Jakarta, Sabtu (21/9).
Menurut Sandy Kurnia Wirdjaja kini juga mulai banyak anak muda yang mengoleksi mobil klasik meski mencarinya tidak semudah mendapatkan mobil sports atau mobil super. Selain itu, sebenarnya untuk perawatan mobil klasik tidak semahal seperti mobil sport. Alasannya, mesin yang masih sederhana dan bisa diakali secara mekanikal. Sementara itu, mobil super dan sport sudah menggunakan komputerisasi.
Bagi mereka yang berminat di mobil klasik dan berniat merestorasi, Sandy mengingatkan jika keberhasilan restorasi bukan saja ditentukan oleh uang. Pemilik juga harus mau sabar dan telaten, serta hati-hati dalam setiap tahapan.
Mereka tentunya harus terlebih dahulu mengumpulkan referensi yang benar soal spesifikasi dan tampilan asli mobil yang dijadikan acuan. Setelah itu, para pemilik mobil antik juga harus tepat dalam mengumpulkan bagian-bagian mobil, dan tidak ketinggalan, bekerja sama dengan tim yang ahli. (Try/M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved