Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
RedDoorz, platform pemesanan dan manajemen hotel terbesar dengan pertumbuhan paling cepat di Asia Tenggara, menyatakan komitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) bidang penyediaan akomodasi di Indonesia.
President Director RedDoorz Indonesia, Mohit Gandas menegaskan hal itu, akhir pekan lalu, setelah start up asal Singapura itu menerima pendanaan Seri C sebesar US$70 juta. Program itu, menurut Gandas, terutama diperuntukkan bagi pemilik properti yang menjadi mitra RedDoorz.
“Dari segi pemilik properti, kami ingin berinvestasi ke sumber daya manusia, kualitas sumber daya manusia. Kami ingin mereka memiliki keterampilan lebih banyak sehingga mereka dapat melayani pelanggan internasional,“ papar Gandas, Bentuknya program jangka panjang berupa pelatihan, yakni kursus percakapan bahasa Inggris secara gratis, pemberian asuransi, dan makan siang gratis. “Pelatihan itu di lakukan di Singapura dan Filipina. Kami baru saja kembali dengan mitra properti kami di Filipina.”
Selain pelatihan bahasa dan pemberian asuransi, pelatihan juga diberikan dalam bidang pelayanan bagi mitra properti RedDoorz. “Kami ingin mitra kami dapat melayani para pelanggan dengan jauh lebih baik. Salah satunya menjaga agar properti tetap bersih sebagai standar di hotel berbiaya terjangkau. Kami ingin semua mitra properti kami melakukan standar tersebut.”
Dengan peningkatan kualitas standar SDM tersebut, masih kata Gandas, maka pengalaman pelanggan yang baik menjadi terjamin. “Mulai dari membuka aplikasi, ketika mereka check-in, menginap, dan secara bertahap, pelanggan terus memberikan ulasan bagus. Sehingga semakin banyak ulasan yang positif dari mereka. Kami ingin memberikan pengalaman menginap yang sempurna untuk sebuah akomodasi berbiaya US$20.”
RedDoorz sejauh ini telah beroperasi di empat negara, yakni Singapura, Indonesia, Vietnam dan Filipina dengan jumlah tenaga kerja sekitar 10.000 orang di seluruh kawasan tersebut. Sebelumnya, RedDoorz mengumumkan telah mendapatkan pendanaan Seri C senilai US$70 juta. Pendanaan diperoleh dari sejumlah investor antara lain Asia Partners, Rakuten Capital, dan Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund. Investor sebelumnya, Qiming Venture Partners dan International Finance Corporation (IFC) disebut kembali memberikan dukungan dengan ikut berpartisipasi.
"Kami menyambut baik bergabungnya investor baru yang berpengalaman dengan misi membangun RedDoorz sebagai brand perjalanan terjangkau dengan dukungan teknologi terdepan di Asia Tenggara," kata Founder dan CEO RedDoorz, Amit Saberwal, melalui keterangan pers, pekan lalu. Dalam kesempatan yang sama, Co-Founders dan Partners Asia Partners, Oliver Rippel dan Nick Nash, mengatakan, "Misi kami adalah membantu membangun dan mendampingi calon perusahaan unicorn berikutnya dalam bidang teknologi di Asia Tenggara. Tim kami memiliki kombinasi unik dalam kemampuan berinvestasi dan ketrampilan operasional untuk membantu perusahaan seperti RedDoorz menguasai pasar."
Menurut Mohit Gandas, 70% pendapatan RedDoorz berasal dari Indonesia. Sebanyak 92% pelanggan juga berasal dari Indonesia begitu pula jumlah kamar dan properti dari mitra. “Indonesia merupakan pasar terbesar kami dan tentunya pemanfaatan dana akan mempertimbangkan hal ini.” (RO/X-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved