Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Sejahtera Mulai dari Desa

Galih Agus Saputra
29/3/2019 23:00
Sejahtera Mulai dari Desa
Yanto mampu membawa Desa Bejiharjo menjadi lebih sejahtera.(MI/Sumeryanto)

BAGI sebagian besar orang, hidup di Ibu Kota barangkali sangat menjanjikan masa depan cemerlang. Lapangan kerja banyak tersedia, pun aksesibilitas juga dirasa cukup memudahkan siapa saja. Namun, perlu diketahui pula bahwa desa juga memiliki begitu banyak sumber daya alam yang amat menyejahterakan. Desa ialah masa depan dunia karena memiliki tiga komoditas penting bagi kehidupan manusia, yaitu udara bersih, air bersih, dan pangan sehat. Ketiganya sebentar lagi akan menjadi barang yang langka.

Desa memiliki peran strategis, bukan hanya sebagai penyangga ekonomi nasional, melainkan juga pembangunan ekonomi dunia yang berkelanjutan.  Peran strategis itu, tidak berarti tanpa adanya peran dari setiap warga, untuk memberi sumbangsih bagi desa. Kepala desa juga mempunyai peran yang amat penting dalam mewujudkan desa yang maju dan mandiri.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini Kick Andy on Location mencoba berkunjung ke Desa Bejiharjo, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk bertemu Yanto, Kepala Desa Bejiharjo, yang memiliki komitmen untuk memajukan desanya. Dewasa ini, Yanto sudah menjabat sebagai kepala desa selama dua periode, yaitu 2004-2014 dan 2015-2021. Melalui jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 15 ribu jiwa, Yanto mampu membawa Desa Bejiharjo menjadi lebih sejahtera.

Desa Bejiharjo memiliki kekayaan alam yang oleh warga dikelola menjadi tujuan wisata. Salah satunya Gua Pindul, yang kini menjadi tujuan wisata favorit di Gunung Kidul, bahkan mampu membuka lapangan kerja dan memberikan pendapatan bagi warga. Yanto juga membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Mandiri agar dapat memecahkan sejumlah persoalan yang ada dalam masyarakat.

Selain dikenal sebagai desa wisata, Bejiharjo juga dikenal sebagai desa budaya, desa literasi, dan desa layak anak. Kesuksesan Yanto memimpin Desa Bejiharjo kemudian berhasil meningkatkan sektor ekonomi, sosial, dan budaya, selain juga berhasil menekan arus urbanisasi. Semua potensi yang ada di Desa Bejiharjo kemudian menjadi modal utama pemerintah desa untuk menyejahterakan warganya.

Yanto juga mengatakan anak-anak di desanya yang sudah pandai berkesenian, biasanya akan dipentaskan di lokasi wisata yang ada di Desa Bejiharjo. "Biasanya, kalau sedang antre di lokasi wisata kan lama itu, bisa 1 sampai 2 jam. Nah, mereka kemudian kami pentaskan di sana. Memang, seni kalau kita dalami betul-betul bisa mendatangkan keuntungan. Sekarang mereka kalau sudah ada gamelan inginnya joget terus," imbuh Yanto.

Sekarang ini, warga dusun di Desa Bejiharjo sudah memiliki alat keseniannya masing-masing. Di samping itu, warga juga sudah banyak yang memiliki bidang usaha, seperti batik, belangkon, hingga makanan ringan, misalnya, keripik. Hasil kerajinan itu, kata Yanto, juga sudah dipasarkan di berbagai kota di Indonesia. Mulai dari Bali, pusat oleh-oleh di Yogyakarta atau biasa ditemui di jalan Malioboro, dan sejumlah kota besar lainnya.

"Di tiap dusun, ibu-ibu PKK juga punya kulinernya sendiri-sendiri, mulai makanan dari hasil kolam, hingga hasil pertanian, seperti olahan jagung, ketela, dan segala macam. Nanti penjualannya yang paling dekat ya di Goa Pindul," kata Yanto.

Menurut Yanto, akibat perekonomian di Desa Bejiharjo yang berangsur-angsur membaik sejak 2010, telah berhasil membuat warganya yang selama ini merantau di kota, seperti Bandung, hingga Jakarta, kembali ke kampung halaman. Dalam perhitungan kasarnya, Yanto mengatakan peningkatan ekonomi Desa Bejiharjo kini sudah mencapai 50%, atau sekitar Rp2.750.000.000 apabila dihitung dari dana desa (DD), alokasi dana desa (ADD), dan (pendapatan asli daerah) PAD.

"Sekarang sudah ada 11 Kelompok Sadar Wisata di sini. Sementara itu, total tenaga kerja yang diserap untuk wisata selama ini ada 3.500 orang. Itu belum termasuk orang-orang yang bekerja membatu sektor pendukung wisata," imbuhnya. (M-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya