Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
KISAH kancil yang cerdik dan bijaksana, selalu punya cara memecahkan masalah, belakangan ini jarang diperdengarkan. Padahal, zaman dahulu kisah kancil menjadi dongeng pengantar tidur anak-anak seusia sobat Medi yang dibacakan ibu.
Kisah-kisah yang inspiratif dan mengandung pesan moral pun tertanam lo diingatan kita. Sayangnya tradisi itu tergerus teknologi. Anak-anak lebih senang main gim di gawai jika dibandingkan dengan mendengarkan dongeng. Buku dongeng pun kehilangan pamornya.
Kondisi itu melatari gerakan Ibu Bangsa Membaca dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI. Gerakan literasi ini menjadi gerakan membaca kutipan paragraf pilihan dari buku-buku elektronik dari koleksi aplikasi perpustakaan digital atau ipusnas.
Deklarasi yang berlangsung Kamis (13/12) di Auditorium Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, itu dilakukan 26 tokoh perempuan dari berbagai profesi, kalangan, dan generasi, di antaranya istri Wakil Presiden Jusuf Kalla- Mufidah Jusuf Kalla, Kak Cut Mini, Prilly Latuconsina yang berprofesi sebagai artis, dan kak Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Mereka secara bergiliran membaca penggalan paragraf buku salah satu dari buku berjudul Sebuah Lorong di Kotaku milik mendiang Nh Dini.
Mereka membaca dengan penuh penghayatan, seperti seorang ibu yang tengah mendongeng kepada anaknya. Cara itu guna menggugah para ibu dan perempuan Indonesia untuk berperan aktif dalam kegiatan literasi sekaligus sebagai peringatan Hari Ibu ke-90 yang jatuh pada 22 Desember ini lo.
Menurut Pak Syarif Bando, Kepala Perpusnas, penting menjadikan ibu sebagai ikon membaca. Pasalnya, ibulah perpustakaan pertama bagi anak. Ibu mengajak ngobrol, bahkan sejak dalam kandungan, dan ia terus mengenalkan kita pada suara, huruf, hingga bahasa.
“Kita tak pernah kursus, tapi dengan ajaran ibu, kita bisa berbahasa. Bahkan, tingkat kecerdasan anak dipengaruhi pola didikan seorang ibu,” kata Pak Bando.
Ia juga menambahkan, jiwa ibu ialah jiwa kita karena ibu yang selalu dekat dengan kita. Kasih sayang ibu tak pernah terputus pada anaknya sobat. Bagimana sejarah terbentuknya Hari Ibu? Yuk, telusuri! (M-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved