Wadahi Gamer Seantero Nusantara

Despian Nurhidayat
13/12/2018 09:15
Wadahi Gamer Seantero Nusantara
FOTO-FOTO: MI/BARY FATHAHILAH(FOTO-FOTO: MI/BARY FATHAHILAH)

Olahraga elektronik alias e-sport saat ini tengah meraih popularitas. Itu bahkan menjadi salah satu cabang yang dilombakan pada ajang ASIAN Games 2018 beberapa waktu lalu.

Seperti dilansir dari situs e-sport global, Newzoo, peminat olahraga tersebut diestimasi mencapai 165 juta pada tahun ini, atau meningkat sekitar 15% dari tahun lalu. Sementara itu, total audiens (pemain, penonton, dan fan) mencapai 380 juta, atau tumbuh kurang lebih 13,5%. Pemasukan global e-sport ditaksir naik pesat 38% menjadi US$906 juta di 2018.

Di Indonesia, peminat e-sport cukup masif mengingat jenis olahraga tersebut tidak memerlukan stamina dan kondisi fisik layaknya pada olahraga konvensional. Bahkan, jumlah gamer ditaksir telah melampaui 40 juta orang. Di antara mereka juga sudah banyak tim yang juga mengukir prestasi di kancah global, seperti Nxl, Recca Esports, dan XCN.

Komunitas e-sport Tanah Air yang terus bertumbuh memberi ide bagi sejumlah gamer untuk membangun platform yang dapat mewadahi seluruh komunitas tersebut. Entah dalam hal berbagi pengalaman, mencari lawan atau kawan 'mabar' (main bareng), mencari info turnamen, dan hal-hal terkait.

Pada 2016, Diana, bersama sang suami, Donny Saputra, dan adiknya, Daniel Sutrisno, yang sama-sama gemar bermain gim, menggodok ide tersebut kemudian mengejawantah melalui pendirian PT Yamisok Tech Indonesia.

"Jadi, kita lihat ada satu infrastruktur yang belum dilengkapi untuk industri ini. Organizer ada, gamers ada, komunitas ada, brand-brand yang mau support pun sudah banyak. Tapi, belum ada satu wadah yang bisa mengumpulkan, sekaligus mengembangkan komunitas yang kecilnya juga. Jadi, masih kepisah-pisahlah," ungkap Diana, CMO Yamisok, saat ditemui di Highgrounds Indonesia, PIK, Jakarta, awal bulan ini.

Harapannya, lanjut Diana, Yamisok dapat menyatukan para gamer di seluruh penjuru Indonesia.

Karena dibuat dalam bentuk webpage media sosial, Yamisok pun bukan sekadar mempermudah komunikasi para gamer atau pelaku e-sport. Yamisok dapat pula digunakan event organizer, game developer, gaming vendor, atau product branding.

Webpage tersebut bersemat sejumlah fitur, seperti social media, gaming community page, tournament, market, dan leaderboard system.

Pada fitur turnamen, misalnya. Yamiko dapat memfasilitasi penyelenggaraan turnamen, dari turnamen skala kecil hingga besar. Para gamer pun, mulai kelas profesional sampai amatir, dimungkinkan untuk mengikuti turnamen.

Yamisok juga menghadirkan fitur statistik data para gamer. Jadi, para pemain yang ingin mencari lawan bisa melihat profil calon lawan terlebih dahulu sebelum melakukan 'mabar'. Profil itu antara lain berisikan data turnamen dan statistik pertandingan para pemain yang dihimpun Yamisok.

Lebih tinggi

Diana menambahkan, pihaknya ingin membawa e-sport ke standar yang lebih tinggi dengan beberapa fitur yang Yamisok sediakan. "Kita menyediakan konten buat mereka (gamer) berlatih, juga mengukur diri mereka juga. Di sini kan kelasnya secara nasional," ungkap ibu dua anak tersebut.

Saat ini, sudah lebih dari 200 komunitas yang telah bergabung dengan Yamisok. Yamisok juga telah bermitra dengan sejumlah brand, seperti kolaborasi dengan Smartfren baru-baru ini untuk menjalankan turnamen harian.

Seperti halnya situs Facebook, kata Diana, Yamisok yang dimodali dari kocek pribadi sekitar Rp1 miliar itu tidak terikat dengan pihak mana pun dan bisa digunakan siapa pun. Pendapatan Yamisok, menurutnya, bukan berasal dari anggota komunitas, melainkan berasal dari sponsor-sponsor dan penyelenggaraan acara.

Dalam mendukung ekosistem industri e-sport Indonesia, Yamisok juga mengadakan sejumlah produk lain, antara lain situs Esports.id yang fokus pada pemberitaan seputar e-sport. Yamisok juga mendirikan Yamiplay, publisher game e-sport yang diharapkan mendorong produktivitas developer gim lokal.

Ada pula High Grounds Cafe Indonesia, hasil kerja sama Yamisok dan High Grounds International, di Pantai Indah Kapuk, Jakarta.

Di samping Diana yang berperan sebagai CMO, Yamisok yang kini memiliki 40 karyawan dipegang Donny, suami Diana, yang menjabat CEO. Kemudian, adik Diana, Daniel, menjadi advisor. Diana optimistis prospek Yamisok akan cerah karena pihaknya bermain di ranah yang belum digarap orang lain.

"Kita beda sendiri. Tujuan kita untuk melengkapi infrastrukturnya (industri e-sport). Apa pun yang bisa kita support untuk mereka, kita coba," ucap lulusan Universitas Trisakti tersebut. (M-2)

BIODATA

Nama : Diana

Tanggal lahir : 25 April 1985

Suami : Ng Donny

Anak : Ng Dominic Saputra

Pendidikan : 1. Magister Desain Universitas Trisakti (MDs)

2. Desain Komunikasi Visual Universitas Trisakti

(SDs)

Pekerjaan : Co-Founder & CMO PT Yamisok Tech Indonesia

Business Owner Highgrounds Indonesia

Pengalaman : Branch Manager Lumbung Properti

Business Owner PT Indo Dinamika Sejahtera (Miximaxi

3D)

Sr Account Executive McCann Worldgroup

Marketing Versus Magazine



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya