Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Nyaman Berteman Boneka Horor

Abdillah Marzuqi
02/12/2018 04:00
Nyaman Berteman Boneka Horor
MI/VICKY(MI/VICKY)

KAMAR di lantai dua rumah tersebut sekilas tidak jauh berbeda dengan kamar perempuan lainnya. Cat dinding berwarna merah muda memberikan kesan feminin yang kuat.

Namun, saat pandangan menyapu kamar, terlihatlah topeng berbentuk wajah putih dengan lubang mata dan mulut yang melorot. Mereka yang menggemari film horror mungkin akan segera mengenali topeng Ghostface tersebut yang populer karena film Scream. Kemudian, ada pula topeng Jason Voorhees yang merupakan karakter pembantai di serial Friday the 13th.

Perubahan aura kamar makin terasa saat melihat lemari kaca besar. Di dalamnya berjejer boneka yang lekat dengan film horror. Di antaranya boneka Chucky dan pengantinnya, Tiffany. Keduanya merupakan karakter yang terkenal dari seri film Bride of Chucky, Seed of Chucky, Curse of Chucky, dan Cult of Chucky. Kemudian, ada pula boneka Annabelle yang terkenal dari film Annabelle.

Tidak hanya di lemari, di berbagai tempat di kamar itu juga terdapat boneka-boneka lain yang tidak kalah seram. Kebanyakan merupakan boneka anak perempuan dengan baju era Victorian. Boneka itu jadi menyeramkan karena tata rias yang menakutkan, bahkan ada yang memiliki wajah tersayat dan penuh luka.

Sungguh sulit dibayangkan untuk tidur nyenyak di kamar itu. Namun, bagi Pramudita Puspita, kamarnya ialah tempat paling nyaman.

"Dari kecil suka tengkorak-tengkorak gitu sih," ujar perempuan yang akrab disapa Dita itu di tempat tinggalnya di Cijerah, Bandung, Kamis (29/11).

Saat beranjak dewasa, kesukaannya beralih ke film yang menampilkan boneka seram. Namun, hobi mengoleksi boneka tersebut baru bisa dilakoninya mulai Juli 2018. Alasannya, karena kini sudah mudah menemukan penjual boneka karakter horor.

"Saya tidur dan bangun biasa saja... Hanya memang beberapa keluarga ada yang sering nanya hobi ini. Anak-anak kecil juga sering teriak ketakutan pas masuk kamar ini," kata Dita.

Jutaan
Perempuan berusia 30 tahun yang sehari-hari menjadi tenaga desain di perusahaan garmen kini telah memiliki sekitar 50 buah boneka seram. Semuanya ia beli di toko daring yang tidak sedikit berada di luar negeri. Tidak hanya dari negara Asia, seperti Tiongkok dan Hong Kong, Dita juga membeli dari Kanada dan Amerika. Boneka koleksinya itu terdiri dari tiga jenis material, yakni karet, porselen, karet, dan plastik

"Yang paling mahal Chucky, itu harga bonekanya Rp2 juta. Terus payment fee, kayak import tax-nya Rp1 juta. Terus ongkos kirimnya sekitar Rp600 ribu," ujar Dita yang bisa menunggu hingga 1 bulan untuk menerima boneka pesanannya.

Boneka seram tidak hanya bagi orang-orang yang memang suka dengan nuansa seram. Terkadang hanya sebagai pelengkap dari macam boneka yang sudah dimiliki.

Endryanti Kirana Sari misalnya, ia mempunyai beberapa boneka seram, meskipun sebenarnya ia suka dengan karakter boneka seperti Teddy Bear.

"Ya pengin saja. Baru dua sih, yang seram cuma dua, cuma pengin saja," ujar Endryanti.
Hampir sama dengan Dita, Endryanti memperoleh boneka seram dari luar negeri. Harganya pun lumayan.

"Dapatnya dari online biasanya, ada yang Rp1 juta, ada yang Rp2,5 juta," tambah Endryanti

Endryanti juga mengaku tidak terganggu dengan keberadaan boneka seram dalam kamarnya. "Enggak ada, kan enggak ganggu juga. Taruh di kamar saja, enggak ada ruang khusus saya," ujar perempuan yang mengaku jika boneka gadis cilik yang ia beli dari Thailand berisi arwah anak kecil.

Tidak hanya dinikmati sendiri, boneka tersebut juga dipamerkan di media sosial. Hal ini dilakukan Dita lewat akun Instagram @dollfreak88.

Di akun media sosial yang telah memiliki lebih dari 2.00 pengikut itu Dita bukan hanya kerap menerima pujian dan rasa tertarik, melainkan juga peminat yang ingin mengadopsi bonekanya.

"Sebenarnya enggak niat jualan sih, cuma ingin show-off koleksi punya kita. Terus ternyata ada yang tanya, tertarik, terus dia beli beberapa macam," ujar Dita. Salah satu adopter boneka Dita ternyata dari Amerika.

"Dari situ kan ternyata banyak peminat juga. Jadi ada motivasi untuk terus bikin selain buat pribadi juga buat orang lain," pungkasnya. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya