Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SETELAH meluncurkan album mini bertajuk Galaksi Palapa pada akhir Oktober, trio rock asal Jakarta, Kelompok Penerbang Roket (KPR), meluncurkan video lirik 'Ironi' lewat kanal Youtube. Video yang diunggah sepekan lalu itu memberi penyegaran untuk kita dalam menikmati video lirik.
Ironi merupakan salah satu dari lima daftar lagu yang ada di album mini terbaru KPR. Galaksi Palapa tampaknya menjadi wahana eksploratif band yang sudah memiliki dua album ini (Teriakan Bocah, dan Haii). Pasalnya, sebelum merilis album mini, mereka juga sempat membuat proyek dokumenter dengan judul Menuju Galaksi Palapa, yang juga diputar di bioskop komersial.
Bila lazimnya video lirik menonjolkan posisi teks dalam video, 'Ironi' memiliki konsep layaknya video klip yang masih memunculkan adegan pemeran. Dengan set televisi berita, vokalis John Paul Patton (Coki) bertindak sebagai pembaca berita. Teks lirik kemudian muncul sebagai running text (teks berjalan) seperti saat kita tengah menonton siaran berita televisi.
Trio rock yang digawangi Coki, I Gusti Gede Vikranta, dan Rey Marshall ini menggandeng studio kreatif lintasbidang Toma Kako, untuk menggarap video lirik Ironi. Coki yang menulis lirik Ironi mengungkapkan, bahwa lagu ini bercerita tentang situasi sosial ketika sesuatu yang salah dan jahat bisa berkuasa, saat yang lainnya merasa takut untuk membenarkan keadaan.
"Sesuatu yang salah bisa berkembang ketika tidak ada yang berani membenarkan. Contoh sederhananya banyak yang melawan arus di jalan raya, tapi menegurnya seorang diri tidak akan berpengaruh," ungkap lelaki yang pernah bersama kelompok musik Elephant Kind ini dalam rilis kepada media.
Ia melanjutkan, Ironi yang tergabung dalam Galaksi Palapa secara keutuhan konsep album bermakna tentang situasi yang begitu ironis di bumi, "karena banyaknya orang-orang jahat yang punya kuasa dan menindas mereka yang membela kebenaran."
Dhiwangkara Seta Rachmat yang tergabung bersama Toma Kako menambahkan, "Ironi yang kita temukan juga memprotes tentang pelanggaran hak asasi manusia oleh aparat berwenang yang masih kita temukan." Hingga berita ini ditulis, video lirik berdurasi 7 menit 53 detik ini sudah ditonton sebanyak 49.700-an kali, dan mendapat 2.8 ribu klik suka. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved