Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DESAIN jalanan lurus beraspal lengkap dengan cat putih yang menandakan zebra cross untuk menyeberang itu berada di salah satu sudut ballroom Hotel Grand Cempaka, Jakarta Timur. Rambu lalu lintas serta markah jalan penanda tempat penyeberang jalan maupun tanda untuk berhenti pun ditempatkan tak jauh dari zebra cross.
Semua itu bukan hiasan, melainkan menjadi percontohan bagi anak-anak atau orang dewasa yang sering kali takut menyeberang. Kegiatan yang dilakukan Yayasan Sayangi Tunas Cilik partner Save The Children, pada Rabu (17/10) ini memang merupakan bentuk pencanangan program Keselamatan Berlalu Lintas Berbasis Sekolah lo.
Lebih dari 400 orang ikut serta dalam kegiatan ini, baik siswa, guru, maupun pekerja di pemerintahan, turut meramaikan kegiatan rutin dua kali dalam setahun. "Pertemuan kali ini menampilkan praktik dalam upaya mewujudkan Jakarta sebagai 'provinsi layak anak'," kata Ketua Pengurus Yayasan Sayangi Tunas Cilik, Ibu Selina Patta Sumbung.
Program bertajuk Sinergi DKI ini bertujuan menyediakan lingkungan yang aman untuk mencegah dan mengurangi angka kecelakaan berlalu lintas, khususnya kepada anak-anak di Jakarta. Menurut Kepala Subdit Dikyasa Polda Metro Jaya, Ibu Kompol Enny Setyowati, mereka menargetkan terwujudnya perilaku disiplin, termasuk tertib memakai helm.
"Jangan hanya orang dewasa yang dipakaikan helm, tapi juga anak-anak yang naik motor pun wajib menggunakannya. Ini demi keselamatan bersama," kata ibu Enny sambil memasangkan helm kepada salah satu siswa. Ikuti Medi ya! (M-3)
Tingkat kecelakaan
Sobat, tahukah kamu, data roadside safety assessment study Save The Children 2014 dan Korlantas Polri 2011 menyebutkan masih banyak pengguna jalan yang melakukan pelanggaran lo. Ini datanya.
1. Hampir 60% dari responden menyebutkan, mereka menyeberang jalan di sembarang tempat.
2. Dalam empat tahun terakhir, pelaku kecelakaan lalu lintas pada anak-anak mencapai 21 ribuan orang. Itu setara dengan 5.250 anak sebagai pelaku kecelakaan dalam satu tahunnya atau sama dengan 14 orang anak sebagai pelaku kecelakaan setiap harinya.
3. Tak hanya itu, korban kecelakaan lalu lintas anak-anak dalam lima tahun terakhir mencapai 139 ribu jiwa. Angka itu setara dengan 27.800 anak sebagai korban kecelakaan dalam setahun atau sama dengan 76 anak sebagai korban kecelakaan lalu lintas setiap harinya.
4. 75% responden yang mengendarai motor di Kota Bandung menyatakan, anak-anak sudah diperbolehkan untuk mengendarai motor pada rentang usia 10 tahun hingga 14 tahun.
5. 63% responden mengendarai motor tanpa mengenakan helm ketika berkendara jarak dekat, padahal sama berbahayanya dengan jarak jauh.
6. empat dari 10 responden anak dan remaja pernah mengendarai sepeda motor.
Sementara itu, data kecelakaan lalu lintas dalam rentang waktu tujuh bulan pada 2015 dari Korlantas POLRI menunjukkan pelajar yang terlibat kecelakaan: SD sebanyak 12%, SMP sebanyak 17%, SMA sebanyak 57%, dan perguruan tinggi sebanyak 6%.
=================
Kiat selamat di jalan
Energi Sobat Medi tentu sangat besar. Bagi anak-anak, semua tempat dilihat sebagai arena bermain sehingga kalian suka bercanda sambil jalan atau berlarian saat jalan ya? Padahal, itu berbahaya lo. Lalu, apa lagi yang bisa kita lakukan agar selamat saat pergi maupun pulang sekolah?
1. Selamat menjadi pejalan kaki
- Berjalanlah di trotoar.
- Berjalan berlawanan arah dengan arus lalu lintas agar pejalan dan kendaraan dapat saling mengantisipasi jika ada bahaya.
- Menyebrang jalan di tempat yang ditentukan, seperti zebra cross atau jembatan penyebrangan orang (JPO).
- Ketika menyebrang, ingat 4T.
T1 artinya tunggu sebentar atau berhenti ditepi jalan.
T2 artinya tengok kanan.
T3 artinya tengok kiri.
T4 artinya tengok kanan lagi dan jika sudah aman menyebrang dengan berjalan, bukan berlari.
- Berjalan kaki dengan teman lebih menyenangkan.
2. Selamat diantar-jemput menggunakan sepeda motor
-Kenakan helm SNI, jaket, sepatu atau alas kaki tertutup, dan sarung tangan.
- Selalu kancingkan gesper pada dagu.
- Duduk tenang dan ikut waspada dengan situasi sekitar.
- Hindari menggunakan gadget di atas motor.
- Naik dan turun kendaraan dari sebelah kiri.
- Naik dan turun di area yang aman, hindari melakukannya di depan gerbang sekolah atau di tepi jalan yang sempit.
3. Selamat diantar-jemput menggunakan mobil
- Tidak duduk di depan atau samping sopir, jika tidak lebih dari 12 tahun atau lebih tinggi dari 135 sentimeter.
- Selalu kenakan sabuk pengaman dan ingat 3R: rapat (tidak uang), rata (tidak terpelintir), rendah (bawah bahu untuk bagian atas di bawah perut untuk bagian bawah).
- Masuk dan keluar mobil dari pintu kiri. Naik dan turun kendaraan di daerah yang aman (drop-zone), hindari melakukan di depan gerbang sekolah atau di tepi jalan yang sempit .
4 Selamat menggunakan angkot atau bus
- Naik kendaraan dengan kaki kanan dan turun dengan kaki kiri (kaki kiri menapak jalan dulu).
- Naik atau turun setelah kendaraan benar-benar berhenti.
- Naik angkot atau bus di halte terdekat dari sekolah.
- Bersikap sopan sepanjang dalam kendaraan.
- Minta sopir untuk menurunkan penumpang di halte terdekat dari sekolah.
- Hindari menggunakan atau menunjukkan barang berharga selama berada di dalam kendaraan.
======================================
Duta Keselamatan berlalu lintas
Program keselamatan berlalu lintas ini sebenarnya sudah diimplementasikan di SMPN 39 Kota Bandung lo, Sobat. Para warga sekolah saling mengingatkan untuk berperilaku disiplin dan bertanggung jawab. Para murid yang sebelumnya mendapat pelatihan dari Yayasan Tunas Cilik ini pun menjadi Duta keselamatan berlalu lintas lo.
Program keselamatan ini pun hadir di SMP 39 dalam beberapa kegiatan, seperti mengadakan pembuatan video kampanye keselamatan berlalu lintas, workshop, ujian mata pelajaran bahasa Inggris bertajuk News and Talk bertema Keselamtan berlalu lintas.
Yang paling baru, sekolah ini membuat Komunitas Geber atau generasi bersepeda yang mengajak rekan-rekan sebaya untuk gemar bersepeda ke sekolah. Kegiatan ini pun telah diapresiasi Wali Kota Bandung. Ada pula pendataan siswa yang tidak menggunakan helm ke sekolah, data ini akan diserahkan kepada Guru PKN dan BK sebagai salah satu pertimbangan untuk nilai sikap siswa di rapor. Wah, makin displin dan selamat kan Sobat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved