Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
KOLEKSI dengan parade segala warna, begitulah yang langsung mencuat dari koleksi Sebastian Gunawan Couture 2019 yang diperagakan pada Jumat (21/9) di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta. Koleksi itu mencakup warna yang liar bahkan berseberangan.
Meski begitu, sebagaimana koleksi karya Sebastian dan sang istri, Cristina Panarese, selama ini, tampilan tiap set busana itu tetap indah. Contohnya ialah celana pallazo hijau berpadu dengan atasan putih bermotif bunga yang tampak bertekstur dengan potongan kain berwarna pink.
Ada pula atasan berwarna kuning dengan tambahan kain tile yang bertumpuk dari bagian dada dan menjulur hingga belakang. Banyak pula busana-busana itu yang bersiluet balon. Selain itu, di beberapa bagian terdapat detail lukisan-lukisan ala karya Henri Matisse, pelukis Prancis era postimpresionis.
Kehadiran gaya lukisan Matisse itu pula yang mencerminkan inspirasi koleksi Sebastian dan Cristina, kali ini. Dalam konferensi pers sebelum peragaan, ia menjelaskan tema Cromia memang berangkat dari gerakan Fauvisme yang dipimpin Matisse.
Gerakan itu merupakan pemberontakan atas kelaziman warna. Maka dari itu, pohon bukan hijau, melainkan merah, tanah menjadi ungu hingga manusia yang berkulit biru.
"Warna bisa memberikan statement, maka saya mengeksplorasi warna berseberangan yang menggelitik mata, tidak harmonis, sekaligus liar. Namun, terlihat indah," tutur Sebastian yang meluncurkan label Sebastian Gunawan bersama Cristina tahun 1992.
Seba--panggilan akrabnya pun mengeksplorasi berbagai bahan, seperti tile, tafetta, tweed hingga mikado, dan jacquard. Permainan material dan warna itu diwujudkan dalam 88 set busana, baik berupa padanan celana dan blus, jumpsuit dan tentunya berbagai gaun.
Keindahan bunga chicory
Seba dan Cristina bukan saja terus membuktikan kekompakan dalam mendesain, melainkan juga dalam produktivitas. Empat label yang mereka ciptakan secara konsisten mengeluarkan koleksi-koleksi baru.
Belum lama ini mereka juga mengeluarkan koleksi baru Votum, yakni label busana siap pakai. Diperagakan dalam rangka ulang tahun Central Departement Store di Grand Indonesia, koleksi baru itu mengangkat keindahan bunga chicory.
Motif bunga itu dibuat dengan teknik print. Pada salah satu busana, motif bunga chicory kuning diterapkan pada gaun maksi berlengan semi balon. Tampilannya kemudian menjadi makin manis sekaligus elegan dengan motif bunga yang lebih kecil di bagian leher dan kaki, dan dengan latar warna biru gelap.
Pada gaun lainnya, motif bunga hadir dalam bahan organdi. Selain gaun maksi, banyak pula potongan gaun midi dalam warna-warni pastel yang lembut dan girly yang kemudian dipadu dengan warna gelap.
"Warna yang dipilih Sebastian dalam koleksi ini cukup beragam. Dari warna gelap, seperti blackjet, hingga warna-warna terang, seperti powder blue, daffodil yellow, primrose pink, bright white. Namun, memang tidak lari dari tema yang berbau-bau bunga. Tidak terlalu cerah dan ramai sekali," jelas perwakilan Votum, Viriya Unggul, pada kesempatan itu. (M-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved