Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
UPAYA penyelamatan ekosistem Sungai Brantas, Jawa Timur terus dilakukan Ecoton. Setelah temuan dugaan serat plastik dari limbah popok pada lambung ikan yang hidup di sungai tersebut, Ecoton melakukan pembersihan di area sungai yang berada di jembatan Sepanjang, Karangpilang, Sidoarjo.
Aksi yang dilakukan Senin (30/7/2018) itu juga untuk memperingati Hari Sungai yang jatuh pada 27 Juli. Hasilnya cukup mengejutkan, tim Ecoton yang terdiri dari lima orang mengumpulkan 5 kuintal sampah popok.
Baca juga: 2.500 Relawan Terlibat Aksi Bersih Anak Sungai Brantas
Peneliti Ecoton, Andreas Agus Kristanto Nugroho menjelaskan jika area sungai tersebut memang kerap terlihat warga yang membuang sampah sambil melintas. "Jembatan itu adalah tempat favorit orang yang naik sepeda motor buang langsung lari. Akhirnya (popoknya) nyantol-nyantol di jembatan," lanjut Andreas.
Untuk membangun kesadaran masyarakat akan dampak buruk pencemaran di Sungai Brantas, Ecoton pun menggelar aksi di depan Gedung Grahadi, Surabaya pada Selasa (31/7/2018). Dalam aksi itu mereka menunjukkan secara teatrikal tentang limbah plastik yang sudah masuk ke tubuh ikan.
Selain itu Ecoton juga menghimbau pemerintah untuk segera mengatasi pencemaran Sungai Brantas. Salah satunya dengan menyediakan tempat sampah khusus popok.
Baca juga: Aliran Sungai Brantas sudah Beracun
Penelitian Ecoton akan kandungan lambung ikan-ikan yang hidup di Sungai Brantas dilakukan sejak pertengahan Juli. Dari pembedahan ditemukan bahan yag diduga kuat sebagai serat plastik yang berasal dari popok yang b dibuang di sungai itu.
"Ikan Kali Brantas dari 6 jenis yang diteliti yakni Ikan Jendil, Rengkik, Keting, Bader merah, Bader putih, dan Dukang. Terdapat 80 % ikan dalam lambungnya teridentifikasi potensial fiber plastik dan serpihan plastik," tambah Andreas.
Berdasarkan perhitungan Ecoton, sebanyak 365 juta popok sekali pakai terbuang ke Sungai Brantas. Hal itu membahayakan keberlangsungan hidup 21 jenis ikan yang hidup di Kali Brantas dan lebih dari 3 juta konsumen perusahaan daerah air minum (PDAM) yang bergantung pada Sungai Brantas. (M-2)
Puluhan ribu ikan naik ke permukaan setelah terjadi hujan deras dan aliran air mulai surut, hasil uji air sungai di titik pertama depan sebuah pabrik menunjukkan pH : 7,6
WARGA eks transmigrasi Desa Rantau Bakula, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan kembali memprotes kondisi pencemaran lingkungan di wilayah mereka.
Telusuri dampak mengerikan pencemaran tanah: dari kesehatan manusia hingga kerusakan ekosistem. Temukan contoh nyata dan solusi untuk bumi yang lebih sehat.
Tidak adanya standar pengujian mikroplastik dalam pangan dan lingkungan semakin memperparah kontaminasinya di dalam tubuh manusia.
Pemantauan baku mutu menjadi kegiatan penting untuk melihat informasi atau gambaran akan kualitas air sungai di wilayah itu.
Kuat dugaan, minyak itu berasal dari limbah pembuangan tambak udang ke laut karena lokasi pantai dekat dengan tambak udang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved