Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Masyarakat yang tak Bicara

Abdillah M Marzuqi/M-2)
21/1/2018 04:01
Masyarakat yang tak Bicara
(MI/ABDILLAH M MARZUQI)

INI ialah gambaran dari sebuah sebuah kondisi masyarakat yang mati, tanpa komunikasi. Jika pernah membayangkan keadaan yang beku dan kaku, semua bergerak dengan kesendirian. Tidak lagi bicara. Tidak ada lagi bertegur sapa. Jika pernah membayangkan kondisi masyarakat yang semacam itu, pastilah mudah menyelami karya Michela Cavagna yang berjudul We Don’t Talk Anymore (2017).

Memang judul karya itu mirip dengan sebuah lagu. Namun, lagu itu juga merupakan metafora yang pas untuk menggambarkan kondisi masyarakat saat ini yang sedang menderita penyakit bernama kemustahilan berkomunikasi.

“Ini adalah salah satu ketakutan besar saya. Merasa sendiri padahal berada didekat orang lain. Tidak bisa mengomunikasikan tentang ketakutan dan impian kita, dan kebutuhan kita,” terang Michela Cavagna dalam deskripsi karya.

Karya itu dibuat dengan tenunan permadani yang diletakkan di atas kanvas. Lungsin berpadu dengan pewarna akrilik dan diikat dengan tali kapas. Karya itu menyorot kesunyian dan kesepian yang berlaku dalam masyarakat. Bahkan untuk mendengar dan memberi pada yang membutuhkan pertolongan pun tidak berlaku. Ketika masyarakat menutup matanya, alienasi akan terjadi. Itu bukan cara menjadi manusia.

Kota di belakang mal

Berikutnya karya berjudul Rumah Anda (2017). Karya ini muncul dari perjalanan Michela Cavagna mengelilingi Jakarta. Ia lalu mememukan pemandangan lain yang berbeda dengan sebelumnya. Ia menyebut dengan istilah kota dibelakang mal.

“Saya suka berjalan-jalan di sekitar kampung, di jalan-jalan kecil, melintasi bagian kota yang sering tanpa perencanaan kota, tapi baru tumbuh seperti rumput di sawah. Satu jalan dan banyak labirin,” terangnya.

Michela Cavagna juga mendapati rumah kecil yang dicat dengan warna-warna cerah. Petak-petak kecil yang tidak mengizinkan berdirinya dapur. Beradu tindih dengan ruang untuk jalan. Selain ruang, ia juga mendapti burung di sangkar, anak menangis, pejalan kaki, sekaligus motor yang melintas. Semua itu ia tangkap dan diwujudkan dalam karya.

Michela Cavagna ialah arsitek dan seniman Italia yang tinggal di Jakarta sejak tahun 2015. Di Italia, ia berkarya pada bidang desain interior. Selain itu, dia mendirikan perusahaan yang memproduksi tekstil. Hasratnya untuk berkarya semakin menjadi ketika ia pindah ke Indonesia. Karya itu lalu dipamerkan dalam tajuk I inhabit: Rooms, Dreams, and Fears. Pameran tunggal karya Michela Cavagna diadakan di Istituto Italiano di Cultura (Institut Kebudayaan Italia) di Jakarta pada 30 November 2017 sampai 31 Januari 2018.

Helatan itu menampilkan contoh kain dari perusahaannya seperti wol, linen dengan pewarna alami, hingga penelitian saat ini yang dia lakukan di Indonesia. Pameran ini menggambarkan bagaimana gairah hidupnya terjalin dan berubah menjadi cerita kecil tentang hunian, ketakutan, dan impian. (Abdillah M Marzuqi/M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya