Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SAGU sejak lama menjadi kebutuhan pokok sebagian masyarakat di Nusantara, khususnya di wilayah Timur Indonesia. Ya, sebagai pengganti beras, sagu pun bisa diolah menjadi kuliner enak dan penghilang rasa lapar. Di Palu, Sulawesi Tengah, ada tabaro dange, kuliner tradisional berbahan dasar sagu. Orang Palu juga biasa menyebutnya jepa. Jepa sudah menjadi kudapan favorit masyarakat, terutama dengan isian gula merah (gula aren) sambel ebi, dan ikan. Bahkan, jepa tanpa isian pun disukai karena sensasi rasa orisinalnya. Cita rasa makanan tradisional itu sangat khas dengan wangi yang dihasilkan sagu serta kelapa.
Jepa sangat nikmat disantap ketika masih panas, karena akan terasa renyah pada sisi luarnya. Proses pembuatan kudapan kecil itu sangatlah mudah, Anda hanya menyediakan sagu, kelapa parut, dan garam secukupnya. Setelah dicampur lalu dimasak di atas belanga atau wajan yang terbuat dari tanah liat. “Jadi adonan jepa dimasak di atas panasnya tungku yang masih menggunakan kayu bakar dengan dimodel bulat tipis meyerupai piring. Tunggu sekitar 10 menit lalu angkat. Sebaiknya menikmati jepa selagi masih panas,” kata pedagang jepa, Siti Nurhayati, di Palu, belum lama ini.
Untuk menambah kenikmatan, jepa bisa disantap dengan menggunakan isian. Mulai gula merah, sambel ebi, dan ikan. Setelah ada isiannya jepa lalu dilipat menjadi dua bagian kemudian dihidangkan dipiring siap untuk disantap. “Isiannya bebas-bebas saja tergantung yang mau makan suka apa, dan isiannya sangat mudah dibuat,” terang Siti. Bagi Anda yang kebetulan berkunjung ke Palu, camilan itu mudah dijumpai. Sebagian masyarakat menjualnya di pinggiran jalan protokol, sudut kota, dan pusat-pusat keramaian seperti di pesisir Teluk Palu.
Untuk harga, jepa tidak lari dari tarif jajanan kuliner tradisional. Jadi, sudah pasti tidak akan merobek kantong. Di mana untuk original tanpa isian Rp3.000, isian gula merah Rp5.000, isian sambel ebi Rp7.000, dan isian ikan Rp8.000. “Harga sangat murah karena modalnya juga tidak banyak. Sesuailah karena itu makanan tradisional,” tambahnya. Selain dijual di pinggiran jalan, jepa juga biasa dihidangkan di acara-acara perkawinan. Biasanya menjadi kudapan pembuka bagi tamu yang datang. (TB/X-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved