Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Mari Berinvestasi Dalam Bisnis Kami

Suryani Wandari
04/6/2017 02:31
Mari Berinvestasi Dalam Bisnis Kami
(MI/Duta)

Mari berbisnis sambil mengusung misi yang lebih dalam daripada sekadar meraup untung. Anak-anak SMA ini sudah memulainya.

Dari laptop, para siswa melayani pengunjung yang penasaran dengan ide mereka. Mereka menjelaskan secara rinci rencana yang mereka lakukan sambil memberikan ilustrasi menarik pada layar. Bagi mereka, setiap orang yang datang merupakan investor yang bisa disasar untuk berinvestasi untuk mengembangkan bisnis.

Rabu (24/5), Business Day digelar di Sekolah Highscope Indonesia (SHI), Cilandak Barat, Jakarta. Kegiatan tahunan sejak 2001 ini berhubungan dengan mata pelajaran sosial studies di kelas dengan menerapkan berbagai konsep ilmu sosial, matematika, bahasa, seni rupa serta teknologi informasi. Semuanya, mereka padukan dengan analisis terhadap kehidupan nyata.

Adu ide

Di hari yang sama, puncak kegiatan hari berbisnis juga digelar bagi siswa SD. Titik beratnya pada pemahaman tentang keuntungan penjualan. Sementara itu, siswa SMP berperan sebagai pemerintah yang mengatur interaksi pelaku ekonomi yang terdiri atas sektor pemerintah, perusahaan, dunia usaha, dan rumah tangga.

Sementara itu, siswa SMA menghimpun ide untuk bisa dieksekusi. Mereka memulainya dengan menentukan konsep yang menarik hingga mematangkannya agar tak cuma menguntungkan, tetapi juga bermanfaat bagi orang banyak. Hasilnya, ada aplikasi Last Order milik Rifa dan timnya, kelas 10. Mereka menawarkan makanan murah di Jakarta dan didedikasikan untuk mengurangi limbah makanan. "Biasanya sebuah restoran atau rumah makan punya produksi lebih setiap harinya, jumlah lebih yang kualitasnya masih bagus itu kita jual dengan harga murah. Biasanya restoran pengin semua makanan habis, lewat aplikasi kita membuka market lebih besar untuk bisa dijual," kata Rifa.

Bisnis hijau

Last Order ini akan beroperasi malam karena mengambil kesempatan makanan yang belum terjual hari itu. Kondisi itu juga membuka peluang bagi anak kuliah yang ingin bekerja paruh waktu di malam hari.

Aplikasi ini ditargetkan menjual makanan dari berbagai restoran terkemuka. "Aplikasi ini kami buat sejak awal 2017 tapi ini memang hanya simulasi, nanti barangkali orangtua yang datang bisa jadi investor yang membantu kami mengimplementasikan ide ini," lanjut Rifa.

Rencana matang

Meski baru simulasi, perencanaan sudah matang bahkan konsepnya sudah siap diterapkan karena mereka membuat rencana bisnisnya lengkap dengan bujet hingga lokasi yang akan ditempati.

"Total modal yang kita butuhkan Rp486 juta, itu sudah termasuk komputer, food material seperti piring, sendok dan gelas hingga furniture," kata Raka, kelas 10 yang mempunyai usaha Napen alias Nasi Penyet Nusantara.

Bisnis dengan misi

Sebagian pebisnis muda ini menyusun proposal bisnis dengan misi istimewa yang semuanya bernafas kecintaan pada Indonesia. Ada yang menjual kerennya kuliner Nusantara dengan pangsa pasar pelancong asing yang sedang berwisata di Jakarta, pun punya misi hijau, seperti Last order yang berniat mengurangi limbah makanan.

Begitu pun rumah makan Papa Bless! milik Raffa, Rara, Namira dan Marina yang menjual ramen dengan bahan lokal Indonesia. "Kita bukan hanya menjual ramen, melainkan menjual suasana compertable. Itu menjadi salah satu target kita," kata Raffa.

Rangkaian pelajaran

Semua kegiatan bisnis mereka merupakan bagian dari mata pelajaran small business management (SBM) dan virtual enterprises (VE) yang berujung pada keikutsertaan mereka pada kegiatan trade fair. Rangkaian mata pelajaran ini berlanjut mulai kelas 10 hingga 12. Mereka terus mengasah keterampilan memecahkan masalah, berpikir kompleks, kreatif, inovatif, berkolaborasi serta tentunya mengimplementasikan berbagai pelajaran dalam kegiatan nyata.

Beberapa bahkan mulai menjalankan bisnis seperti Papabless!, yang telah punya akun media sosial dan berencana menjajakan produk makanannya di sekolah. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya