Headline
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.
Cuma butuh berkendara 40 menit saja dari Bandar Udara H.A.S. Hanandjoeddin, Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung menuju kawasan hutan nan eksotis ini. Destinasi Bukit Peramun, salah satu primadona wisata Pulau Belitung ini menawarkan perpaduan antara kegiatan wisata trekking, menikmati matahari terbenam dan mengamati hewan nan setia, tarsius belitung, Cephalopachus bancanus saltator.
Kunjungan ke Bukit Peramun menjadi bagian dari rangkaian kegiatan “Perjalanan Wisata Pengenalan di Pulau Belitung” pada 16 hingga 19 Juli 2025 diikuti media, agen perjalanan wisata, dan konten kreator. Kegiatan ini didedikasikan untuk mempromosikan destinasi wisata di Pulau Belitung yang masih perlu diperkenalkan, melengkapi paket perjalanan yang sebelumnya telah dikenal yaitu Laskar Pelangi.
Kami menyambangi Bukit Peramun jelang pukul lima sore, suasana sudah temaram, sunyi, dengan suara alam mengalun, berasal dari desau angin, kepak serangga, serta sesekali teriakan monyet ekor panjang. Waktu berkunjung di senja hari memang jadi favorit buat menikmati Bukit Peramun.
Specta Sunset
Salah satu paket wisata di sini adalah trekking menaiki bukit sepanjang 500 meter untuk melihat beberapa titik yang menarik, seperti batu kembar, hutan ulin, serta wilayah puncak dengan gardu pandang. Ada pula paket sepanjang 1,8 km dengan waktu tempuh 3 jam bagi para penyuka kegiatan ekspolorasi hutan yang lebih menantang.
Tersedia juga paket sekolah alam untuk mengenali berbagai jenis tanaman yang terdiri atas sedikitnya 147 spesies pohon, 8 anggrek, dan 30 jenis lumut. Paket lengkap adalah Specta Sunset yang menyediakan pengalaman trekking, ngopi di senja hari sambil menikmati matahari tenggelam, hingga makan malam di puncak bukit.
Hutan Digital
Kawasan hutan produksi yang didedikasikan untuk kegiatan wisata ini dibuka sejak 2017 ini juga sukses dinobatkan sebagai Hutan Digital Pertama Berbasis Masyarakat di Indonesia oleh Museum Rekor Dunia-Indonesia pada 30 Mei 2023. Cukup memindai kode QR yang disematkan di setiap pohon untuk mengetahui informasi tentang pohon tersebut.
Tarsius, Si Paling Setia
Tarsius sendiri bisa ditemui di kawasan kaki bukit, tak jauh dari lokasi parkir. Mahluk kecil berbulu warna cokelat itu memeluk batang pohon. Ukurannya segenggam tangan orang dewasa, ekornya panjang dan mata berukuran besar. Mamalia ini tidak memiliki kelopak mata dan bisa memutarkan kepalanya hingga 180 derajat. Kemampuan ini sangat bermanfaat dalam mendeteksi mangsa dan menghindari predator.
Pengunjung tidak boleh mengambil gambar dengan lampu kilat dan menyorotnya dengan lampu lebih dari 10 menit, agar mata tarsius tak berair. Terdapat sekitar 80 ribu tarsius di kawasan Bukit Meramun. Hewan ini punya nama lokal mentilin, sejatinya bisa ditemui di berbagai hutan bahkan ladang di wilayah Pulau Belitung.
Menyusul pasangan
Guna memastikan kesejahteraannya, frekuensi pengunjung dibatasi, pun dilakukan evaluasi secara berkala atas kondisi tarsius. "Mereka tergolong hewan yang mencari sendiri pasangannya dan monogamous, setia. Kalau salah satu meninggal, maksimal 4 minggu pasangannya akan meninggal juga," tutur Koordinator Lapangan Komunitas Arsel Yudi.
Cephalopachus bancanus saltator dinyatakan endemik Pulau Belitung, kini tergolong hewan nokturnal, aktif di malam hari, dan masuk dalam kategori Vulnerable (VU) atau rentan punah menurut IUCN Red List. Analisis molekuler menunjukkan bahwa Tarsius Belitung tergolong dalam genus Cephalopachus, mengoreksi klasifikasi sebelumnya yang memasukkannya ke dalam genus Tarsius. Secara ilmiah, ini menandakan bahwa Tarsius Belitung adalah spesies yang memiliki keunikan genetik dan evolusi tersendiri, berbeda dengan hewan serupa yang ditemukan di Pulau Sulawesi. (X-8)
Informasi reservasi Bukit Peramun: peramun.com
Destinasi ini wajib Anda sambangi saat pelesiran ke Kabupaten Belitung, Pulau Belitun
Kementerian Pariwisata menyelenggarakan kegiatan “Perjalanan Wisata Pengenalan di Pulau Belitung” pada 16 hingga 19 Juli 2025.
HARGA cabai rawit di pulau Belitung, mencapai Rp.120 ribu perkilogram. Pedagang di pasar Tradisional Tanjung Pandan Beliting, Putri mengatakan harga cabai rawit turun
PT Eigerindo MPI, distributor brand EIGER Adventure, berkolaborasi dengan Yayasan Wanadri untuk menanam dan merawat 10.000 bibit mangrove di Belitung
Penanaman dan pemeliharaan 10.000 bibit mangrove dilaksanakan di dua lokasi utama, yaitu Dusun Dudat, Desa Lasar, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung sebagai lokasi pertama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved