Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
LABA-LABA tersebar luas di muka bumi. Ada sekitar 45 ribu jenis laba-laba yang dapat kita temukan di penjuru dunia, kecuali di Benua Antartika. Laba-laba diketahui bukan dari jenis serangga yang selama ini diketahui umum. Ia berasal dari hewan arachnida yang memiliki karakter khas fisik, yaitu memiliki empat pasang mata, delapan kaki, tidak bersayap, tidak pula memiliki mulut pengunyah, dan memiliki dua segmen tubuh.
Umumnya, laba-laba tidak memiliki penglihatan yang baik alias tidak bisa membedakan warna. Ia hanya sensitif pada gelap dan terang. Untuk menandai kehadiran mangsanya, laba-laba mengandalkan getaran yang ada pada jaring sutranya atau juga pada tanah, air, dan tempat yang ia diami.
Dalam sebuah penemuan yang diterbitkan dalam jurnal Science of Nature baru-baru ini, para ahli biologi telah mengalkulasi populasi global laba-laba yang diperkirakan total beratnya 25 juta ton, mengonsumsi 400 juta-800 juta ton serangga setiap tahun. Dikutip AFP, Rabu (15/3), perkiraan jumlah konsumsi laba-laba itu mengalahkan manusia. Diperkirakan, manusia mengonsumsi ikan dan daging hingga 400 juta ton dalam setahun.
Jumlah konsumsi laba-laba itu juga mengalahkan konsumsi populasi burung laut di dunia dalam setahun yang diperkirakan mencapai 70 juta ton. Konsumsi laba-laba juga mengalahkan konsumsi hewan laut raksasa, paus, yang diperkirakan dalam setahun jumlah konsumsinya 280 sampai 500 juta ton. Ketua peneliti Martin Nyffeler dari Universitas Basel, Swiss, telah mempelajari laba-laba selama 40 tahun.
Nyffeler kemudian menulis buku berjudul The World of Spiders pada 1958. Berdasarkan temuannya, jika mangsa yang dimakan laba-laba dikumpulkan, jumlahnya diperkirakan akan melebihi total berat manusia di Inggris. "Penjumlahan yang kami lakukan dapat mengetahui kuantitas laba-laba dalam skala global sebagai musuh alamiah utama serangga. Dalam hal hewan pemangsa serangga lainnya seperti semut dan burung, mereka membantu untuk mengurangi kepadatan populasi serangga secara signifikan," ungkap Nyffeler.
Laba-laba merupakan hewan pemangsa (karnivora), bahkan kadang-kadang kanibal. Mangsa utamanya adalah serangga. Hampir semua jenis laba-laba, dengan pengecualian sekitar 150 spesies dari suku Uloboridae dan Holarchaeidae, dan subordo Mesothelae, mampu menginjeksikan bisa melalui sepasang taringnya kepada musuh atau mangsanya.
Laba-laba melindungi tanaman dan pepohonan dari hama yang mengancam tumbuhan. Serangga memakan hama untuk melindungi tumbuhan tersebut. 'Karena itu, laba-laba membuat kontribusi penting untuk menjaga keseimbangan ekologi alam. Perhitungan kami ini adalah untuk pertama kalinya dalam skala global bahwa laba-laba adalah musuh alami serangga. Kami berharap perkiraan itu meningkatkan kesadaran publik dan tingkat apresiasi peran global atas laba-laba', tulis peneliti dalam studi mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved