Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

250 Juta Tahun lagi, Benua Asia akan Gabung dengan Amerika

14/1/2017 10:33
250 Juta Tahun lagi, Benua Asia akan Gabung dengan Amerika
(MI)

Bumi akan menjadi tempat yang sangat berbeda pada 250 juta tahun dari sekarang. Peneliti memprediksi sebuah superbenua baru bernama Amasia, akronim dari Amerika dan Asia, akan terbentuk pada 250 juta tahun mendatang.

Amerika Utara dan Amerika Selatan diproyeksikan melebur. Laut Karibia serta Samudra Arktik bakal lenyap. Demikian kesimpulan riset peneliti dari Yale University dan Badan Sains dan Teknologi Laut-Bumi Jepang, belum lama ini.

Meleburnya gugusan Benua Amerika dan Asia, menurut studi yang dimuat di jurnal Nature itu, terjadi karena pergerakan lempeng tektonis bumi yang secara evolusi terus tertumbuk dan terpisah menjadi bagian-bagian baru.

Susunan geologis bumi kini didominasi Cincin Api Pasifik. Kawasan tersebut diperkirakan akan terikat dan membentuk superbenua.

Dalam mencapai kesimpulan itu, peneliti menggunakan teori Orthoversi.

Teori tersebut menyatakan setelah satu superbenua terpecah, ­kontinen-kontinen yang muncul bakal terjebak dalam subduksi utara-selatan.

Selain itu, peneliti menguji coba model simulasi dengan memanfaatkan catatan medan magnet yang tersimpan di bebatuan untuk mengetahui variasi putaran Bumi.
Variasi yang dikenal sebagai ‘simpangan kutub’ itu disebabkan ­perubahan distribusi massa bumi agar keseimbangan rotasi tetap terjaga. Proses menjaga keseimbangan itu ­berlangsung selama jutaan tahun.

Setelah proses kombinasi data, lahirlah prediksi lenyapnya Samudra Arktik dan keberadaan Amesia. Laut Karibia menghilang sehingga dua kontinen Amerika, bagian utara dan selatan, akan bergabung.

“Perairan itu (Arktik dan Karibia) bakal menghilang dan kita menuju ke superkontinen. Amerika dan Eurasia secara praktis akan bertemu di Kutub Utara,”, jelas Ross Mitchell, peneliti dari Departemen Geologi dan Geofisika Yale University.

Saat ini Selat Bering sepanjang 85 km yang terletak antara titik paling timur Benua Asia di Semenanjung Dezhnev, Rusia, dan titik paling barat Benua Amerika di Semenanjung Pangeran Wales, Alaska, memisahkan kedua kontinen.

Pangea
Hasil riset serupa yang dilakukan geolog Jepang Masaki Yoshida juga menyatakan skenario serupa. Dengan menggunakan pemodelan komputer gerakan lempeng, Yoshida ­menyimpulkan Amerika Utara, Eurasia, ­Australia, dan Afrika akan melebur.

Riset tersebut dipublikasikan di jurnal Geology, September lalu.

Fenomena superbenua bukan yang pertama kalinya. Kontinen raksasa yang terakhir, Pangea, terbentuk 300 juta tahun lalu.

Pusat Pangea ialah Afrika. Superbenua tersebut lalu terpecah menjadi tujuh benua seperti yang ada saat ini. Samudra Atlantik lahir 100 juta tahun setelahnya.

Benua raksasa lainnya ialah Rodinia yang terbentuk 1 miliar tahun lalu. Ada juga superbenua Nuna, tercipta 1,5 miliar tahun silam.

Teori apung benua pertama kali diperkenalkan ilmuwan Jerman ­Alfred Wegener pada 1912.

Menurutnya, permukaan bumi ­terbentuk dari tujuh lempeng besar dan sejumlah lempeng minor yang terus bergerak beberapa milimeter hingga sentimeter setiap tahun. (Daily Mail/Science News/Dhk/L-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya