Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
LLAMA dan alpaka sering kali dianggap sama karena memiliki banyak kesamaan. Keduanya merupakan jenis mamalia berkaki empat dengan tubuh ramping, bulu halus, serta leher panjang, dan biasanya hidup berkelompok. Meski terlihat mirip, sebenarnya kedua spesies ini memiliki sejumlah perbedaan yang membedakannya antara satu sama lain.
“Llama (Lama glama) dan alpaka (Lama pacos atau Vicguna pacos, tergantung siapa yang Anda tanya) sebenarnya keduanya termasuk dalam keluarga unta,” jelas David Anderson, dekan asosiasi bidang penelitian dan studi pascasarjana di Universitas Tennessee, Knoxvilee College of Veterinary Medicine.
Unta pertama kali muncul di bagian barat Amerika Utara. Saat Amerika dan Asia masih terhubung oleh Jembatan Daratan Bering pada zaman es terakhir, unta bermigrasi ke utara menuju Asia dan ke selatan menuju Amerika Tengah dan Selatan.
Unta yang menuju Afrika Utara, Timur Tengah, dan Asia berkembang menjadi unta dromedari dan unta baktria, dengan masing-masing memiliki satu dan dua punuk.
Sementara itu, unta yang bermigrasi ke Amerika Tengah dan Selatan berkembang menjadi llama dan alpaka, beserta nenek moyang liar mereka, yaitu guanaco dan vicuna.
Di Amerika Serikat, llama dan alpaka sering dianggap sebagai spesies asing. Namun, jika dilihat dari sudut pandang evolusi, kedua hewan ini sebenarnya berasal dari benua tersebut, sehingga kehadiran mereka di Amerika lebih tepat dianggap sebagai bentuk repatriasi.
Penelitian yang diterbitkan pada 2020 menunjukkan bahwa guanaco didomestikasi menjadi llama, sedangkan vicuna menjadi alpaka, proses yang terakhir terjadi sekitar 6.000 hingga 7.000 tahun yang lalu.
Meski begitu, asal usul pasti dari llama dan alpaka masih menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan dan belum dapat dipastikan sepenuhnya.
Perbedaan paling mencolok antara llama dan alpaka terletak pada ukuran tubuhnya. Llama biasanya memiliki berat sekitar 130 hingga 200 kilogram dengan tinggi sekitar 115 sentimeter. Sedangkan alpaka lebih kecil, dengan berat antara 45 hingga 80 kilogram dan tinggi sekitar 90 sentimeter.
Bahkan, alpaka terbesar sekalipun tidak dapat mendekati ukuran llama, sehingga perbedaan fisik ini menjadi cara paling mudah untuk membedakan kedua spesies tersebut.
Perbedaan lain yang cukup jelas antara alpaka dan llama terlihat dari wajah dan bulunya. Alpaka memiliki telinga berbentuk buah pir dan hidung yang pendek, serta bulunya yang halus dan lembut.
Sementara itu, llama memiliki telinga yang lebih panjang berbentuk pisang, wajah yang lebih jenjang, dan bulu yang cenderung kasar serta kaku.
Llama sering dimanfaatkan sebagai hewan pengangkut karena ukuran dan kekuatannya, ini yang menjadi alasan mengapa suku Inca menggunakannya.
Di sisi lain, alpaka lebih banyak dibudidayakan untuk keperluan tekstil. Serat alpaka dikenal sangat lembut, mewah, dan hangat, sehingga cocok untuk pakaian yang bersentuhan langsung dengan kulit.
Selain perbedaan fisik dan kegunaan, llama dan alpaka juga memiliki tempramen yang berbeda. Llama cenderung lebih protektif dan waspada, sementara alpaka dikenal pemalu, penyayang, dan lebih ramah.
Perbedaan sifat ini membuat interaksi kedua hewan tersebut juga berbeda, tergantung pada tujuan pemeliharaannya. (Live Science/Z-1)
Mengusung semangat kebersamaan, acara Cleofest digelar pada Sabtu (21/6), sementara Roccommunity menyusul pada Minggu (22/6) untuk memberikan ruang interaksi yang optimal.
Program BPJS hewan diperuntukkan bagi pemilik hewan yang taraf ekonominya kurang mampu.
Kesadaran masyarakat dalam menjalankan ibadah kurban tahun ini menjadi sorotan positif.
Peneliti IPB University Nyoto Santoso mengatakan bahwa lutung sentarum, yang merupakan primata endemik Kalimantan, hingga kini belum termasuk dalam mandat pengelolaan BBTNBKDS.
Kalau tertampung di shelter, hewan-hewan tersebut akan mendapatkan perawatan yang layak, asupan pakan dan minum yang memadai, serta vaksinasi lengkap.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved