Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
WHATSAAP merilis fitur baru yang dapat membantu pengguna mengenali penipuan di layanan pesan, fitur baru ini dirancang untuk membantu mendeteksi penipuan dalam obrolan grup ataupun obrolan individu di platform milik Meta. Perusahaan teknologi asal Amerika itu resmi merilisnya pada hari Selasa (5/8).
Dikutip dari TechCrunch, untuk obrolan grup, WhatsApp meluncurkan fitur ikhtisar keamanan yang akan menampilkan informasi serta peringatan ketika seseorang yang tidak dikenal, menambahkan pengguna ke grup baru yang mencurigakan. Ikhtisar keamanan ini akan menampilkan informasi penting tentang grup tersebut, beserta tips untuk tetap aman.
Cara kerjanya, nanti saat pengguna diundang untuk bergabung ke sebuah obrolan grup, WhatsApp akan lebih dulu menampilkan informasi grup berisi rincian terkait orang yang mengundang pengguna ke dala obrolan grup, total anggota grup dan apakah ada kontak yang anda ketahui masuk dalam obrolan grup yang sama, hingga tanggal pembuatan obrolan grup dan siapa yang membuat grup tersebut.
Jika pengguna merasa mungkin mengenali grup tersebut, pengguna dapat memilih untuk melihat obrolan tersebut untuk konteks lebih lanjut. Bila tidak, pengguna bisa langsung memilih keluar dari obrolan grup dan menghapusnya. Notifikasi ikhtisar keamanan dari obrolan grup itu akan menghilang bila pengguna menandai bahwa ingin tetap berada di grup.
Sementara itu terkait obrolan individu, saat ini WhatsApp masih mencoba mengembangkan cara terbaik. Namun gambaran besar, fitur ini nantinya akan memberikan notifikasi dan memungkinkan pengguna untuk jeda sejenak dan berpikir tentang siapa yang sedang menghubungi. WhatsApp menegaskan pemberian jeda kepada pengguna untuk berpikir menjadi langkah kecil yang memberi dampak penting untuk menghindari pengguna dari Scam.
Dalam cara kerjanya, saat pengguna mendapat pesan dari kontak yang tidak dikenal, WhatsApp nantinya akan mencari cara-cara baru untuk memperingatkan pengguna sebelum memulai percakapan dengan seseorang yang mungkin mencoba menipu pengguna. Misalnya, WhatsApp akan menunjukkan konteks tambahan tentang 'Siapa yang pengguna kirimi pesan?' sehingga pengguna bisa melakukan jeda sejenak dan berpikir ulang sebelum membuat keputusan yang tepat.
Dalam kesempatan itu, WhatsApp menegaskan komitmennya untuk melindung pengguna dari kejahatan digital. WhatsApp menyatakan telah menutup lebih dari 6,8 juta akun WhatsApp yang terhubung dengan pusat penipuan kriminal yang menargetkan orang-orang di seluruh dunia, membuat pengguna lebih aman saat menggunakan aplikasi tersebut. (H-4)
Aplikasi ini sangat populer di seluruh dunia, termasuk Indonesia, karena mudah digunakan, cepat, dan bebas biaya SMS atau pulsa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved