Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
FENOMENA alam di dunia diketahui sangat beragam. Terkadang fenomena itu diidentikkan dengan keindahan dan nilai estetika. Salah satu fenomena alam yang digemari manusia ialah pelangi. Secara definitif pelangi merupakan fenomena alam yang berasal dari fenomena optis dan meteorologi yang berupa cahaya warna-warni yang terstruktur di langit, yang terbentuk dari proses pembelokan cahaya (pembiasan) matahari oleh butiran air hujan.
Banyak orang yang menganggap pelangi tidak akan tercipta jika tidak terjadi hujan. Ada juga pemahaman yang lain bahwa terciptanya pelangi akan lebih bergantung pada penutup awan ketimbang jenis atau curah hujan yang menerima sinar matahari. Jika sinar matahari bersinar di atas butiran air di awan, air akan merefleksikan cahaya serta membiaskan berbagai warna. Berangkat dari pemahaman sebelumnya, minggu lalu terlihat sebuah fenomena pelangi yang tidak biasa bahkan dapat terbilang langka.
Jika biasanya bentuk sempurna dari sebuah pelangi ialah menyerupai sebuah busur atau setengah lingkaran, pelangi yang satu ini berbentuk sebuah lingkaran utuh atau melingkar penuh 360 derajat. Adalah Bernie Welch, 63, manajer teknis gedung, yang menyaksikan fenomena pelangi melingkar penuh (circular rainbow) dengan ukuran raksasa di langit Portsmouth, Inggris, Selasa (22/11), pukul 08.00 waktu setempat dari View Deck 1 menara Emirates Spinnaker yang berketinggian 100 meter.
Welch mengaku beruntung menyaksikan secara jelas bentuk dan warna pelangi tersebut selama sekitar 15 menit sebelum memudar. Mengapa dapat berbentuk lingkaran penuh? Perlu untuk diketahui, secara umum bentuk pelangi ialah melingkar. Jika manusia memandangnya, seakan pelangi tersebut berbentuk setengah lingkaran dan memiliki dua ujung atau memiliki akhir. Sudut pandang penglihatan manusia yang sejajar dengan dataran/tanah menyebabkan mata hanya membatasi penglihatannya.
Padahal terdapat juga pembiasan cahaya yang berada di sisi setengah lengkungan bawah yang tidak terlihat oleh kasatmata karena tidak terdapat butiran air di sisi dataran tersebut. Dalam menemukan fenomena langka itu, manusia harus mengambil sudut pandang yang berlawanan dari biasanya. Manusia perlu berada pada posisi yang lebih tinggi dari dataran bumi.
Letak ketinggian tempat itu akan membuat pembiasan cahaya oleh butiran air, yang biasanya terbatas jika berada di dataran, akan dapat tertangkap penuh dan dapat mengungkapkan setengah bagian lainnya dari lingkaran pelangi. Sering juga disebut sebagai pelangi sirkular atau circular rainbow, yang biasanya sering terlihat oleh pilot dari pesawat terbang atau pendaki dari puncak gunung yang sangat tinggi. Sebelum Welch, fenomena ini juga secara tidak sengaja terlihat oleh dua penerjun bebas di langit Selandia Baru yang hendak menuju daratan pada bulan lalu.
Berbeda dengan halo
Beberapa dari kita mungkin pernah mengaku melihat pelangi sirkular dari daratan dengan mata telanjang. Namun, tidak dapat dikategorikan persis seperti apa yang Welch lihat. Fenomena pelangi sirkular yang dapat terlihat dari daratan telah lama dinamakan para peneliti sebagai halo. Secara ilmiah, halo merupakan fenomena optis yang berbentuk sebuah lingkaran cahaya yang mengelilingi matahari atau bulan.
Halo memang menyerupai sebuah pelangi sirkular di langit. Pada dasarnya, kedua fenomena itu terbentuk akibat proses yang sama, yakni pembiasan cahaya dan partikel air di lapisan udara. Namun, apa yang paling membedakan ialah komposisi letak dari lingkaran cahaya tersebut dan sudut pandang. Letak lingkaran cahaya halo selalu berlokasi di bagian luar sumber cahaya (matahari atau bulan). Berbeda dengan halo, letak fenomena pelangi sirkular tidak mengelilingi sumber cahaya. Lebih lanjut, terdapat ketetapan bahwa pelangi sirkular hanya dapat disaksikan berdasarkan sudut pandang dari tempat yang tinggi. (M-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved